Indonesiainside.id, Washington – Lebih dari 170 anggota Kongres AS, termasuk pemimpin senat terkemuka, telah merilis surat pernyataan yang mendesak Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken segera meminta pertanggungjawaban Turki atas “pelanggaran berat hak asasi manusia” dan “kemunduran demokrasi.”
Pernyataan yang diucapkan dengan tegas, yang bersifat bipartisan, melontarkan tuduhan keras terhadap presiden Turki dan pemerintahnya selama hampir dua dekade berkuasa.
Pemerintah Recep Tayyip Erdoğan dinilai telah bergerak “untuk melemahkan peradilan Turki, menempatkan sekutu politik di posisi kunci militer dan intelijen, menindak kebebasan berbicara dan pers bebas, dan secara tidak sah memenjarakan lawan politik, jurnalis dan minoritas,” kata surat tersebut seperti dilansir ahvalnews, Senin(1/3).
Pemerintahan Biden yang baru dilantik telah berjanji akan membawa masalah hak asasi manusia dan demokrasi ke inti hubungan dalam menghadapi para pemimpin asing.
Pemerintahan Biden diperkirakan akan mengadakan pertemuan puncak demokrasi di akhir tahun.
Pekan lalu, dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich, Presiden Joe Biden mengatakan kemitraan dengan sekutu akan didasarkan pada demokrasi dan visi yang menjunjung supremasi hukum, bukan transaksionalisme.
Biden juga menambahkan bahwa perdebatan mendasar tentang masa depan akan terjadi antara pendukung otokrasi dan mereka yang memahami demokrasi penting untuk menghadapi tantangan.
“Masalah strategis memang mendapat perhatian yang signifikan dalam hubungan bilateral kita, tetapi pelanggaran berat hak asasi manusia dan kemunduran demokrasi yang terjadi di Turki juga menjadi perhatian yang signifikan,” bunyi pernyaataan anggota kongres tertanggal Jumat, 26 Februari 2021 itu.
Surat itu juga meminta menteri luar negeri untuk mengkondisikan hubungan dengan Turki sesuai dengan perilaku penguasa Turki.
“Meskipun merupakan kepentingan bersama kami bagi Amerika Serikat dan Turki untuk tetap menjadi sekutu strategis dan memperbaiki perpecahan di antara kami, kami yakin perubahan pada Presiden Erdogan dan perilaku partainya sangat penting untuk memulihkan hubungan itu,” kata anggota kongres.
Surat itu mengingatkan kunjungan Erdogan ke Washington selama Mei 2017, di mana setengah lusin atau lebih pengunjuk rasa dipukuli di depan Kediaman Kedutaan Besar Turki oleh pengawal dan pendukung Erdogan. Para pengunjuk rasa kemudian menggugat pemerintah Turki atas terjadinya kerusakan dan kasus tersebut masih berlanjut.
“Pemerintah Presiden Erdogan bahkan membawa gayanya ke jalan-jalan ibu kota negara kita, ketika selama kunjungan Erdogan tahun 2017 ke Amerika Serikat, personel keamanan Turki menyerang para pengunjuk rasa damai dan pegawai federal. Empat pengawal Erdogan masih menghadapi dakwaan di Amerika Serikat atas insiden tersebut. Mereka tetap bebas di Turki, ” kata surat itu.
Turki dan Amerika Serikat berselisih tentang serangkaian masalah, dimulai dengan pembelian sistem udara S-400 Rusia oleh Turki. Surat itu tidak menyentuh masalah antara Ankara dan Washington, tetapi menyoroti penganiayaan pemerintah Erdogan terhadap warganya.
“Sejak 2016, lebih dari 80.000 warga Turki telah dipenjara atau ditangkap dan lebih dari 1.500 organisasi nonpemerintah telah ditutup untuk menekan oposisi politik,” katanya.
Dua minggu lalu, 54 senator dalam semangat bipartisan merilis surat lain, menyerukan Presiden Biden untuk meminta pertanggungjawaban Turki atas tindakan kerasnya terhadap warganya.
Di antara anggota yang menandatangani surat, Anggota Kongres Gerald E. “Gerry” Connolly, yang merupakan ketua bersama Kaukus Kongres untuk Hubungan AS-Turki dan Turki Amerika, Adam Kinzinger, Adam Smith bersama dengan yang lainnya.(EP)