Indonesiainside.id, Istanbul-– Pihak berwenang Saudi pada hari Jumat mengumumkan bahwa mereka memadamkan api yang terjadi di kilang minyak di ibu kota Riyadh setelah serangan pesawat tak berawak, media yang dikelola pemerintah melaporkan. Arab Saudi mengatakan pesawat tak berawak menghantam fasilitas minyak di ibu kota Riyadh pada hari Jumat, memicu kebakaran di instalasi.
Kantor Pers Saudi mengutip seorang pejabat di kementerian energi yang mengatakan serangan fajar tidak menyebabkan cedera atau kerusakan, dan tidak mempengaruhi pasokan minyak. Kilang minyak Riyadh diserang oleh pesawat tak berawak, mengakibatkan kebakaran yang berhasil dikendalikan, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dikutip Aljazeera.
“Kilang minyak di Riyadh pada pukul 6.05 pagi [0305 GMT] diserang oleh pesawat tak berawak, yang mengakibatkan kebakaran yang dapat dikendalikan tanpa menyebabkan kematian, cedera, atau dampak pada pasokan minyak dan turunannya,” kata pejabat resmi Saudi Press Agency, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Kementerian Energi.”Kerajaan mengutuk keras serangan pengecut ini, dan menegaskan bahwa tindakan teroris dan sabotase, yang berulang kali dilakukan terhadap instalasi vital dan objek sipil, tidak menargetkan Kerajaan sendirian, tetapi secara luas menargetkan keamanan dan stabilitas energi. persediaan di dunia, “ kutip Anadolu Agency.
Sumber tersebut meminta semua negara dan organisasi di seluruh dunia untuk “melawan serangan teroris dan sabotase ini, dan untuk menghadapi semua pihak yang melakukan atau mendukung mereka.” Sementara pemberontak Houthi Yaman mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari sebelumnya bahwa mereka menargetkan perusahaan minyak Aramco di Riyadh dengan enam drone.
Selama beberapa minggu terakhir, Houthi telah mengintensifkan serangan rudal balistik dan drone di wilayah Saudi. Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak yang didukung Iran ini menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa. (NE/aa)