Indonesiainside.id, Jakarta – CEO Tesla, Elon Musk membantah mobilnya digunakan untuk aktivitas mata-untuk China. Ia bahkan mengatakan akan menutup Tesla apabila digunakan untuk memata matai China. Hal itu dikatakan Elon setelah ada kabar yang menyebutkan bahwa militer China saat ini telah melarang mobil listrik buatan Tesla dari fasilitasnya.
“Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun. Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan ditutup,” ujar Elon Musk dikutip dari Reuters, Sabtu (20/3).
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa mobil Tesla tidak boleh memasuki kompleks militer China. Hal ini dikarenakan adanya kamera yang terpasang di mobil tersebut. Sumber itu menyebutkan bahwa pemerintah China khawatir kamera pada mobil itu, dan sensor ultrasound yang dipasang di mobil Tesla dapat menyebabkan kebocoran data sensitif.
Di China sendiri, yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia, Tesla telah menjual 147.445 unit kendaraan tahun lalu, 30% dari total globalnya. Namun, Tesla menghadapi lebih banyak persaingan tahun ini dari rival lokal China, seperti Nio Inc hingga Geely. (lia)