Indonesiainside.id, Riyadh–Serangan roket menyebabkan salah satu tank di terminal minyak di Jizan, Arab Saudi selatan terbakar, kata Kementerian Energi negara itu pada hari Jumat (26/3). Menurut AFP, serangan itu diluncurkan pada Kamis dan terjadi pada ulang tahun keenam intervensi pasukan koalisi yang dipimpin Riyadh dalam perang saudara di Yaman.
“Serangan proyektil di terminal distribusi produk minyak di Jizan … mengakibatkan kebakaran di salah satu tangki terminal,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency.
Namun, kementerian tidak mengatakan dalang serangan itu tetapi itu terjadi ketika kelompok Houthi yang mendapat dukungan dari Iran meningkatkan serangan. Menurut Kementerian Energi Arab Saudi, tidak ada korban luka dan kematian yang dilaporkan akibat serangan itu.
Serangan terjadi ketika Arab Saudi menawarkan gencatan senjata kedua sementara Utusan Khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking diharapkan kembali ke Asia Barat untuk menekankan pentingnya gencatan senjata di negara yang dilanda perang itu. Pemberontak Houthi menolak untuk menerima gencatan senjata, dengan asumsi tidak ada hal baru yang ditawarkan karena kelompok itu menuntut pasukan koalisi yang dipimpin Saudi mencabut blokade laut dan udara di Yaman.
Kementerian Energi mengutuk serangan itu karena dapat mempengaruhi ekonomi dunia. Sebelumnya pada hari Kamis, pasukan koalisi yang dipimpin Saudi juga mencegat beberapa pesawat tak berawak yang membawa bahan peledak ke dalam monarki oleh kelompok Houthi, media pemerintah melaporkan.
Pemberontak Syiah itu juga menargetkan universitas di Najran dan Jizan yang terletak dekat perbatasan Yaman, kata tentara aliansi.
Yaman telah terperosok dalam konflik sejak Riyadh memimpin koalisi militer ke negara itu pada Maret 2015 untuk menopang pemerintah yang diakui secara internasional setelah mereka digulingkan dari kekuasaan oleh pemberontak Houthi. Pemberontak telah merebut ibu kota Sanaa, dan sebagian besar wilayah barat laut Yaman.
Konflik secara luas dilihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. Perang telah menyebabkan lebih dari 200.000 orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal. (NE)