Indonesiainside.id, Burkina Faso – Seorang petani di Burkina Faso, Yacouba Sawadogo dielu-elukan di negaranya karena dinilai mampu ‘menghentikan gurun’. Hal itu setelah upaya petani tua itu menyulap wilayah kering kerontang menjadi hutan di dekat gurun Sahara.
Seperti dilansir Hindustan Times, Sabtu (27/3), Yacouba menjelaskan cara menanam pohon muda ke tanah merah kering di wilayahnya dengan menggunakan teknik berusia berabad-abad. Teknik itu berhasil diadaptasinya untuk menyulap tanah kering di wilayahnya menjadi hijau.

Petani yang berusia 70 tahun lebih itu menyatakan, metode menanam tanaman di lubang yang memerangkap air (atau dalam bahasa lokal disebut Zai) sangat penting dilakukan agar pohon bisa tumbuh di wilayah yang berbatasan dengan Sahara itu.
Yacouba merupakan petani yang gigih setelah kekeringan yang parah melanda Sahel pada 1970-an dan 1980-an. Meski banyak tetangganya meninggalkan pertanian mereka di utara Burkina Faso. Tapi dia tetap tinggal.
“Tantangan menumbuhkan pohon sanget besar,” katanya.

Erosi angin, kekurangan air, pertumbuhan populasi yang cepat dan penggembalaan yang berlebihan menyebabkan sekitar 470.000 hektar lahan rusak setiap tahun, data dari kementerian lingkungan menunjukkan.
Teknik Yacouba yang disebut lubang zai dalam empat dekade berhasil menciptakan oasis seluas 40 hektar yang ditumbuhi akasia berduri, saba berbuah kuning dan pohon lain di dekat desanya di provinsi Yatenga, berbatasan dengan Mali. (EP)