Indonesiainside.id, Jakarta – Indonesia menolak keras penggunaan kekerasan oleh junta militer Myanmar terhadap warga sipil.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kekerasan oleh junta militer yang menyebabkan korban meninggal hingga ratusan orang warga sipil tidak dapat diterima.
“Penggunaan kekerasan harus segera dihentikan,” tegas Menteri Retno Marsudi di Tokyo seusai bertemu Menteri Luar Negeri Jepang, pada Selasa.
Menteri Retno yakin dengan dialog maka permasalahan di Myanmar bisa diselesaikan.
Hingga Selasa dini hari, kelompok masyarakat sipil pengawas tahanan politik di Myanmar mencatat ada sekitar 510 warga yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer sejak 1 Februari lalu.
Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) menyampaikan tambahan 51 orang tewas pada Senin menyusul kekerasan yang terjadi di Myanmar.
“Anak-anak, pelajar, pemuda dan warga sipil semuanya telah terbunuh sejak kudeta,” terang AAPP, NGO mantan tahanan politik Myanmar di pengasingan, dalam pernyataan yang keluarkan di kantornya di Mae Sot, Thailand. (Aza/AA)