Indonesiainside.id, Taipei–Sebuah kereta api tergelincir di sepanjang pantai timur Taiwan pada hari Jumat, menewaskan sedikitnya 48 orang dan melukai puluhan lainnya. Kecelakaan itu adalah bencana rel terburuk di pulau itu dalam beberapa dekade.
Saluran media awalnya melaporkan bahwa sekitar 350 penumpang berada di dalamnya. Tetapi Menteri Transportasi Lin Chia-lung kemudian mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian bahwa kereta itu sebenarnya membawa sekitar 490 orang.
Badan Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan mengatakan setidaknya 48 orang dipastikan tewas dengan 66 lainnya dikirim ke rumah sakit. Kereta sedang melakukan perjalanan dari Taipei ke Taitung ketika keluar dari rel saat memasuki terowongan, tepat di utara kota Hualien. Beberapa gerbong menabrak dinding terowongan akibat tergelincir, kata pemadam kebakaran.
Laporan mengatakan kereta menabrak truk yang jatuh dari tanggul dan mendarat di rel.
“Ada kendaraan konstruksi yang tidak parkir dengan benar dan meluncur ke jalur kereta api,” kata kepala polisi daerah Hualien Tsai Ding-hsien kepada wartawan. “Ini pemahaman awal kami dan kami sedang mengklarifikasi penyebab kejadian tersebut,” imbuhnya.
Koresponden DW di Taiwan, William Yang, mengatakan “sebagian besar kematian dan luka parah semuanya terjadi di mobil tujuh dan delapan – di situlah awalnya para inspektur percaya bahwa truk itu menabrak.” Foto media lokal dari tempat kejadian menunjukkan bagian belakang truk berada di sebelah kereta api.
Kantor Presiden Tsai Ing-wen mengatakan pihaknya meminta rumah sakit untuk bersiap menghadapi jumlah korban yang lebih tinggi. Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan penumpang yang terlantar, katanya dalam sebuah pernyataan.
Kecelakaan itu terjadi di jalur kereta timur Taiwan sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Gambar yang diterbitkan oleh surat kabar lokal UDN menunjukkan bagian depan kereta di dalam terowongan hancur seperti jaring logam yang bengkok.
Tim penyelamat bekerja berjam-jam untuk membawa mereka yang terperangkap di terowongan dan membawa mereka keluar. Rekaman yang dirilis oleh Palang Merah Taiwan menunjukkan para ahli dengan helm dan lampu depan berjalan di atas atap kereta yang terdampar di terowongan untuk mencapai korban yang aman.
Pada siang hari, petugas mengatakan tidak ada seorang pun di dalam gerbong tersebut. Setelah sering terjadi gempa bumi, Taiwan memiliki tim penyelamat yang selalu siap menghadapi bencana dan menyelamatkan orang-orang yang terjebak. (NE)