Indonesiainside.id, Riyadh–Kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan ziois Israel akan menguntungkan kawasan, kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud. Dalam wawancara dengan CNN, dia mengatakan normalisasi status Israel di wilayah tersebut akan membawa manfaat besar bagi wilayah tersebut secara keseluruhan.
“Ini akan sangat membantu secara ekonomi, sosial dan perdamaian,” katanya, seraya menambahkan bahwa situasinya hanya mungkin jika negara Palestina diserahkan kembali.
Arab Saudi sebelumnya telah membuat pernyataan serupa, mengatakan itu hanya akan menormalkan hubungan dengan Israel jika negara berdaulat Palestina dibuat. “Yang perlu kami lakukan adalah kesepakatan damai yang memberikan martabat bagi negara Palestina dan dengan kedaulatan yang dapat diterima rakyat Palestina,” kata Pangeran Faisal pada Desember tahun lalu.
Saat itu, kata dia, normalisasi hubungan dengan Israel sudah lama menjadi salah satu visi Arab Saudi. Bahkan, katanya, pemerintah membayangkan sebuah langkah sebagai imbalan pembentukan negara Palestina dalam batas teritorial tahun 1967.
Solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel mencerminkan Prakarsa Perdamaian Arab, yang diusulkan oleh Arab Saudi pada tahun 2002. Inisiatif tersebut merekomendasikan agar hubungan normal antara Israel dan negara-negara Arab lainnya berlangsung, dan sebagai gantinya Israel menarik diri sepenuhnya dari tanah yang didudukinya dalam perang 1967, termasuk wilayah pendudukan seperti Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat.
Inisiatif ini didukung kembali selama bertahun-tahun oleh Liga Arab tetapi tidak pernah dilaksanakan, karena Israel melanjutkan ekspansi dan pemukimannya di Tepi Barat. (NE)