Indonesiainside.id, New Delhi–Seorang pemuka agama Hindu meninggal dunia akibat Covid-19, sementara 80 orang lainnya dipastikan positif usai mengikuti Festival Kumbh Mela yang juga dihadiri jutaan orang. Pengumuman itu dibuat oleh otoritas Haridwar di Uttarakhand setelah India mencatat lebih dari 217.000 kasus baru infeksi Covid-19 dalam periode 24 jam.
Festival Kumbh Mela, yang dianggap sebagai ajang pertemuan umat Hindu terbesar di dunia, dirayakan empat kali dalam kurun waktu 12 tahun. Tahun ini, festival tersebut berlangsung di kota Haridwar.
Acara yang diklasifikasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO ini biasanya dihadiri jutaan orang sebelum masa pandemi. Kasus ini menjadikan jumlah total kasus Covid-19 India sekarang lebih dari dua juta sejak awal bulan ini.
Festival Kumbh Mela telah menjadi perdebatan sengit di antara para ahli kesehatan yang menggambarkannya sebagai penyebaran utama virus saat peserta kembali ke kediaman masing-masing di seluruh India.
Pertemuan yang berlangsung di tepi Sungai Gangga itu berlangsung setiap 12 tahun, dan telah menarik partisipasi hingga 25 juta orang ke lokasi tersebut sejak Januari. Minggu ini saja, total 4,6 juta orang mengunjungi lokasi tersebut. Sebagian besar peserta tidak mematuhi instruksi pemakaian masker.
Pejabat festival, Harbeer Singh, mengatakan total 2.000 orang dinyatakan positif sebagai hasil dari tes acak yang dilakukan di festival tersebut. “Kami mengambil tindakan pencegahan dan meminta orang untuk menjaga jarak secara fisik,” katanya.
Menurut dia, lebih dari 25.000 umat Hindu masih mengunjungi lokasi tersebut setiap hari dan mereka mengharapkan dua hingga tiga juta lagi untuk tiba di acara pemandian utama pada 27 April sebelum festival berakhir. Pemerintah negara bagian Uttarakhand mencabut larangan demonstrasi dengan batas 200 peserta.
Ketua Menteri, Tirath Singh Rawat pada awal April mengatakan peserta acara tidak akan terganggu atas larangan Covid-19. Dia kemudian dipastikan positif Covid-19, kutip AFP. (NE)