Indonesiainside.id, Ankara – Perusahaan pertahanan Turki sukses membuat simulator penembak jitu. Simulator buatan Havelsan siap digunakan dan akan dipakai pertama kali di pusat komando pelatihan komando di provinsi Isparta di Turki barat tengah.
Melansir DailySabah, iterasi awal simulator telah ditingkatkan dengan umpan balik dan saran dari pasukan keamanan negara, hal itu memastikan keefektifan produk yang tinggi.
Havelsan yang memasok solusi berbasis perangkat lunak dalam industri pertahanan Turki, juga mengembangkan produk teknologi yang memenuhi kebutuhan pelatihan pasukan militer.
Oleh karena itu, perusahaan telah memproduksi dan menggunakan simulator untuk berbagai platform dalam inventaris Angkatan Bersenjata Turki (TSK), yang terbaru adalah simulator penembak jitu yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pasukan.
Simulator ini memungkinkan para penembak jitu baru untuk berlatih membidik, menentukan jarak, penyesuaian teropong, dan teknik menembak di lingkungan pelatihan dengan peralatan nyata, tanpa menggunakan amunisi sungguhan.
Menurut laporan Anadolu Agency (AA) Ahad(17/4), Havelsan mengembangkan simulator penembak jitu dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan yang semakin terlihat dengan operasi di daerah perkotaan.
Havelsan, mengerjakan produk yang dapat digunakan dalam pelatihan dengan menerapkan peluru sungguhan, menyempurnakan skenario dalam simulasi dan mengintegrasikan skenario yang diinginkan oleh pengguna ke dalam sistem.
Berkat simulator, pelatihan penembak jitu dasar akan dilakukan dengan lebih mudah dan hemat biaya. Latihan menembak saat ini dapat dilakukan pada jarak antara 500 meter hingga 600 meter (1.640 kaki hingga 1.968 kaki).
Sebelumnya, untuk pelatihan penembak jitu, perlu area aman, jarak yang jauh dan di area yang luas dari 2 hingga 5 kilometer persegi (0,77 hingga 1,93 mil persegi). Nah, simulator penembak jitu menghilangkan kebutuhan ini dan memungkinkan pelatihan yang aman dengan senjata dan peralatan nyata dalam faktor dan skenario lingkungan yang diinginkan.
Orang yang menggunakan simulator dapat secara efektif menerima pelatihan dasar di area tertutup pada waktu yang berbeda, ketinggian yang berbeda, dan kondisi cuaca yang berbeda. Simulator ini memiliki fitur teknis seperti gambar 3D realistis dan opsi untuk teropong khusus.
Di dunia militer saat ini tidak banyak simulator pelatihan penembak jitu yang dapat ditemukan, dan solusi Havelsan berbeda dari produk yang dikenal berkat penggunaan peralatan nyata dan model balistik nyata.
Sistem seperti ini sangat sulit untuk dibeli dari sejumlah produsen yang terbatas sementara produk yang ada di pasaran saat ini masih jauh dari memenuhi kebutuhan.
Menteri Perindustrian dan Teknologi Mustafa Varank mengatakan awal bulan lalu selama kunjungannya ke kompleks perusahaan di ibu kota Ankara.
“Selain simulator penerbangan, mereka juga bisa mengembangkan simulator untuk kendaraan darat dan pelatihan personel,” kata Varank saat itu yang menjajal simulator sniper.
Solusi Havelsan mencakup Sistem Pelatihan Pemeliharaan Virtual, simulator F-16, dan simulator penerbangan penuh Airbus A320 yang semuanya dikembangkan di bawah Pusat Teknologi Simulasi, Otonomi, dan Manajemen Platform.
Havelsan sekarang ini juga mengincar ekspor simulator F-16 melalui perusahaan manufaktur pesawat.
Simulator Pelatihan Pemeliharaan Virtual F-16 diatur untuk meningkatkan tingkat pelatihan personel pemeliharaan yang bekerja pada jet tempur, yang merupakan kekuatan serangan paling signifikan di Turki, untuk saat ini.
Sistem tersebut rencananya akan dikirim ke Komando Angkatan Udara pada akhir tahun ini.
Havelsan juga bergabung dengan pengembangan TF-X National Combat Aircraft (MMU) Turki dengan kemitraan strategis TR Motor, sebuah perusahaan yang ditugaskan untuk mengembangkan mesin jet tempur turbofan untuk pesawat tersebut.
Havelsan juga bersiap untuk menggunakan pengetahuan dan pengalamannya dalam mendukung desain mesin.(EP)