Indonesiainside.id, New Delhi– India hari ini Rabu, (21/4) melaporkan lebih dari 2.000 kematian akibat Covid-19, sehingga menjadi jumlah kematian tertinggi dalam 24 jam di negara tersebut. Kementerian Kesehatan negara itu melaporkan 295.000 infeksi baru, setara dengan angka yang tercatat di Amerika Serikat pada Januari, kutip Reuters.
Selain itu, tercatat 2.023 kematian sehingga jumlah kematian menjadi 182.553 kasus. Jumlah kematian harian pada Selasa (20 April) mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dengan 1.761 kematian akibat virus korona.
Dalam pidatonya kepada rakyatnya, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan negara dengan populasi 1,3 miliar orang ‘kembali dalam perang besar’. Situasi terkendali hingga beberapa pekan lalu, kemudian gelombang kedua virus datang seperti menyambar, kata Modi.
Dalam beberapa pekan terakhir, India telah menyaksikan beberapa pertemuan besar termasuk jutaan orang yang menghadiri festival keagamaan Kumbh Mela, parade politik, pernikahan mewah, dan bahkan pertandingan kriket. Di saat yang sama, produksi vaksin virus corona diperlambat atau dihentikan di beberapa pabrik.
Dalam perkembangannya, Singapura mengambil langkah pencegahan dengan memperketat masuknya pemudik dari India. Mereka yang tiba dari India, harus menjalani tujuh hari karantina mandiri tambahan di kediaman masing-masing, selain pemberitahuan 14 hari untuk duduk di rumah, menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan republik pada hari Selasa.
Aturan baru akan berlaku mulai Kamis. Singapura juga akan mengurangi izin masuk untuk non-warga negara atau penduduk tetap Singapura menyusul memburuknya situasi di India dan munculnya varian virus baru. (NE)