Indonesiainside.id, Taipei–Taiwan kini memiliki angka kelahiran terendah di dunia, menurut CIA. Dalam laporan terbaru CIA tentang Tingkat Kesuburan Total (TFR), yang menilai jumlah rata-rata anak yang diharapkan dimiliki wanita di suatu negara selama masa subur, Taiwan berada di peringkat terakhir dari 227 negara dengan 1,07 anak per wanita, kutip Taiwan News.
Negara-negara dengan empat angka kelahiran terendah berikutnya ada di Asia: Korea Selatan (1,09), Singapura (1,15), Makau (1,21), dan Hong Kong (1,22). Sementara negara-negara Afrika memiliki tingkat kesuburan tertinggi di dunia. Niger di tempat pertama pada 6,91 anak per wanita, diikuti oleh Angola (5,90), Republik Demokratik Kongo (5,70), Mali (5,63), dan Chad (5,57), melengkapi Lima besar.
CIA menganggap usia subur perempuan untuk melahirkan anak antara usia 15 dan 45 tahun. Terlepas dari penanganan pandemi Taiwan yang luar biasa, dengan hanya 11 kematian akibat Covid-19, tingkat kesuburan negara itu terus menurun.
Menurut Kementerian Dalam Negeri (MOI), Taiwan memiliki rekor terendah 165.249 kelahiran pada tahun 2020, sementara tercatat 173.156 kematian pada periode yang sama. Pada kuartal pertama tahun ini, tren penurunan terus berlanjut dengan hanya 34.917 kelahiran.
Ini menandai penurunan 13,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan merupakan level terendah sepanjang masa.
Para ahli mengatakan tingkat kesuburan suatu negara memiliki konsekuensi jangka panjang bagi ekonominya. Jika angka kelahiran Taiwan terus menurun, hal itu dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menjadi tantangan bagi sistem jaminan sosial negara tersebut. (NE)
