Indonesiainside.id, Mumbai – Tiga pasien Covid-19 yang mendapat dukungan ventilator di rumah sakit Gorakhpur, India, dibiarkan meninggal setelah fasilitas medis menarik dukungan oksigen mereka setelah tidak membaik dalam seminggu.
Kepala rumah sakit mengklaim suplai oksigen dihentikan dengan persetujuan dari keluarga, dan menambahkan bahwa dokter “memilih untuk menyelamatkan nyawa pasien yang lebih muda”.
Satu dari tiga pasien berusia 70 tahun sementara yang lain berusia 60 tahun. Pasien ketiga berusia 55 tahun. “Ketiganya adalah pasien kritis dan bergantung pada oksigen dengan 90 persen kerusakan paru-paru. Mereka tidak bisa diselamatkan, jadi kami meminta orang untuk mengosongkan tempat tidur untuk pasien baru. Mereka setuju, dan membawanya pergi…,” katanya dilansir IndianExpress, Ahad(25/4),
Dua dari mereka adalah wanita, sementara satu adalah pria. Mereka tidak menunjukkan respons apa pun selama lima hari terakhir, dan saat kami menarik dukungan oksigen, kadar oksigen mereka turun hingga 30.
“Tampaknya beberapa pasien muda bisa diselamatkan untuk menggantikan mereka. Berapa lama lagi kami bisa menunda kematian mereka? Daftar tunggu sangat panjang, ”kata pemilik RS Durgawati, Dr Manoj Yadav.
Dia berkata, “Mereka menggunakan ventilator. Ketiga keluarga setuju, setelah kami berbicara dengan mereka. Tidak perlu konfirmasi tertulis lagi. ”
Dr Yadav mengatakan kepada wartawan bahwa ada kekurangan oksigen akut di Gorakhpur.
“Masalah utama dalam pasokan oksigen medis. Kendaraan telah diparkir berjam-jam di pemasok, tetapi oksigen sangat sedikit, ”katanya.
Dia menambahkan bahwa pada Jumat sore pasokan oksigen di rumah sakit hampir habis ketika pemerintah daerah mengirimkan 40 tabung saja.
Pejabat Distrik Gorakhpur (DM) K Vijayendra Pandian, menyebut bahwa tidak ada kekurangan oksigen medis di rumah sakit. “Terserah dokter untuk memutuskan kapan apa yang harus dilakukan. Ada protokol tentang ini… Kami tidak bisa mempertanyakan kompetensi dokter. Mereka adalah praktisi medis yang berkualifikasi dan mereka berusaha sebaik mungkin,” katanya.(EP)