Indonesiainside.id, Jakarta – Ekstremis Houthi mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menyerang dan menghantam pangkalan udara militer di Arab Saudi selatan dengan pesawat tak berawak.
Seorang juru bicara militer Houthi mengatakan di Twitter bahwa kelompok itu telah menargetkan pangkalan udara Raja Khalid di Khamis Mushait dengan pesawat tak berawak.
Namun pernyataan ini dibantah, koalisi pimpinan Saudi yang memerangi kelompok itu mengatakan telah mencegat dan menghancurkan sebuah pesawat tak berawak bersenjata yang ditembakkan ke wilayah kerajaan.
Koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang melakukan intervensi di Yaman melawan Houthi yang bersekutu dengan Iran pada 2015 setelah Houthi merebut ibu kota Sanaa, mengatakan pihaknya mencegat sebagian besar serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi.
Hingga kini Gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, terus melakukan serangan lintas batas ke Arab Saudi dan serangan darat di wilayah Marib Yaman pada saat Amerika Serikat dan PBB mendorong perjanjian gencatan senjata.
Riyadh telah mengusulkan gencatan senjata, tetapi Houthi menolak tawaran itu, dengan mengatakan mereka menginginkan pencabutan penuh blokade laut dan udara yang memungkinkan koalisi pimpinan Saudi untuk membatasi impor ke Yaman.
Konflik, yang dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan dalam apa yang oleh PBB disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (NE)