Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Babak Baru Arab Saudi dan Iran Setelah Lama Berseteru

Azhar Azis
Sabtu, 01/05/2021 01:19
Pesawat tempurArab Saudi. Foto: Istimewa

Pesawat tempurArab Saudi. Foto: Istimewa

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Dua negara muslim yang selama ini berseteru dan memperebutkan pengaruh di kawasan Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Iran, kini memasuki babak baru dalam kerja sama regional. Anadolu Agency melansir, rencana perdamaian Arab Saudi dengan Iran adalah angin segar bagi dunia muslim.

Putra mahkota Arab Saudi mengatakan dalam wawancara yang disiarkan televisi minggu ini bahwa negaranya menginginkan hubungan baik dengan Iran. Pernyataan ini menandai berakhirnya sikap keras Riyadh terhadap Teheran.

“Kami ingin Iran yang sejahtera dan memiliki kepentingan bersama satu sama lain, tetapi masalah kami adalah tindakan negatif mereka, seperti program nuklirnya atau dukungan untuk milisi terlarang di kawasan itu, atau program rudal balistiknya,” kata bin Salman kepada Al Arabiya TV.

“Kami bekerja dengan mitra kami untuk mengatasi masalah ini, dan kami berharap dapat mengatasinya dan memiliki hubungan yang baik dan positif dengan semua orang,” kata dia.

Baca Juga:

Kuota 100.051 Jamaah Diberikan Arab Saudi lewat E-Haj Tanpa MoU

Porsi Haji 2022 Terbesar dari Luar Saudi, Kuota Antarnegara Dipastikan Proporsional

Harian Inggris The Financial Times baru-baru ini bahkan melaporkan bahwa delegasi Saudi dan Iran telah bertemu di ibu kota Irak, Baghdad, pada 9 April.

Menurut laporan itu, pertemuan tersebut ditujukan untuk meredakan ketegangan antara rival regional. Serangan terhadap Arab Saudi oleh pemberontak Houthi Yaman juga menjadi bagian dari diskusi. Laporan itu mengklaim kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan putaran pembicaraan lagi.

Ajakan Arab Saudi ini sepertinya tidak bertepuk sebelah tangan. Iran menyambut baik perubahan pendekatan Arab Saudi terhadap hubungan Teheran-Riyadh.

Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis menyambut baik pernyataan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman tentang hubungan Teheran dan Riyadh. “Iran dan Arab Saudi, sebagai dua negara penting di kawasan dan dunia Muslim, dapat memasuki babak baru interaksi dan kerja sama untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan pembangunan kawasan dengan mengadopsi pendekatan konstruktif dan berbasis dialog,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan.

Perubahan Dipengaruhi Amerika Serikat

Kedua negara ini telah berseteru cukup lama, sehingga mencuatnya rencana untuk memperbaiki hubungan kerja sama memang cukup mengejutkan.

Pakar kawasan Timur Tengah Universitas Indonesia, Yon Mahmudi mengakui dia cukup terkejut dengan perubahan kebijakan antara kedua negara, khususnya dari Arab Saudi. Menurut Yon, penyebabnya tak lain berawal dari adanya perubahan kebijakan pemerintahan di Amerika Serikat dari Trump kepada Joe Biden.

“Kedua negara ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan Amerika pada satu sisi, Arab Saudi sangat dekat dengan Amerika, sementara Iran anti terhadap Amerika,” kata Yon ketika dihubungi Anadolu Agency, Jumat.

Sebenarnya dalam sejarahnya juga kedua negara pernah bersama dan menjadi teman dekat Amerika sebelum revolusi Iran. “Nampaknya ada semacam relaksasi hubungan antara Amerika dengan Iran dan itu akan berimbas kepada Saudi,” kata Yon.

Dalam kasus Yaman, di mana Iran mendukung milisi pemberontak Houthi, kini tidak dilabeli sebagai teroris oleh Amerika Serikat. Selain itu, Biden menyatakan tidak lagi mendukung operasi Saudi di Yaman dengan mendukung pemerintah Yaman. Bahkan Biden menyatakan Arab Saudi telah kalah di Yaman.

Ini membuka jalan bagi Arab Saudi yang juga terlibat dalam perang di Yaman. Adapun pakar tentang Iran, yang juga kepala jurusan Sastra Arab Universitas Indonesia, Bastian Zulyeno, mengatakan rencana perbaikan kerja sama Saudi-Iran masih terlalu awal.

“Langkah ini masih terlalu kecil, ini langkah kecil pertama. jadi masih belum bisa diprediksi ke depannya akan seperti apa,” kata Bastian.

Menurut Bastian, perubahan pendekatan Arab Saudi terjadi karena negara itu telah banyak menghabiskan dana untuk membiayai pasukan pemerintah Yaman selama kurang lebih lima tahun.

Penyebab lainnya adalah motif ekonomi dari Arab Saudi maupun Iran. Sebagai negara penghasil minyak terbesar di Timur Tengah, Iran dan Arab Suaid berkepentingan mengekspor minyak ke China guna mengurangi kerugian mereka akibat harga minyak yang beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan harga yang tajam.

Dengan melakukan perdamaian, kedua negara akan sama-sama diuntungkan oleh perdagangan minyak dengan China. Sementara China berkepentingan dengan dua negara penghasil minyak itu untuk membuka jalur sutera ke Eropa melalui Timur Tengah.

Dampak bagi Dunia Muslim

Perubahan kebijakan kedua negara ini akan mempengaruhi tidak saja kawasan Timur Tengah, tetapi juga antar negara-negara berpenduduk muslim di dunia, termasuk Indonesia. Bagi kawasan Timur Tengah, kata Yon, konflik yang selama ini marak terjadi, diperkirakan akan mereda.

Selama Iran dan Saudi saling berebut pengaruh di kawasan Timur Tengah. Bahkan keduanya juga saling melempar tuduhan. Iran dipandang banyak terlibat di dalam berbagai konflik di kawasan, seperti di Irak, Lebanon, dan Suriah.

Sementara dalam persepsi Iran, Saudi dilihat terlalu mencampuri urusan negara-negara di kawasan Timur Tengah, jelas Yon. “Kerja sama kedua negara Ini akan mengurangi potensi konflik yang itu juga berdampak ke negara-negara lain, termasuk bagi Indonesia,” kata Yon.

Jika secara politik kedua negara itu berdamai, negara-negara muslim tidak lagi terlibat dalam perang proksi (proxy war) antara kedua negara itu. “Potensi ekonomi Arab Saudi dan Iran bisa dimanfaatkan oleh negara-negara muslim termasuk Indonesia untuk bekerja sama dengan lebih leluasa untuk meningkatkan hubungan ekonomi,” kata Yon.

Selama ini, kata Yon, kerja sama dengan Iran maupun Arab Saudi sering dibayang-bayangi tuduhan pro terhadap Saudi atau pro terhadap Iran, nantinya tidak ada lagi hambatan proksi,” tambah Yon.

Selanjutnya rencana kerja sama dengan Arab Saudi masih tergantung pada internal Iran. Apakah Iran benar-benar akan bekerja sama dengan solid dengan Arab Saudi, masih belum dapat dijawab saat ini, kata Bastian. Berbeda halnya dengan Arab Saudi yang kebijakan banyak bergantung pada putra mahkota bin Salman. “Di dalam Iran itu kompleks, dengan sistemnya yang unik,” tutur Bastian. (Aza/AA)

Tags: angin segararab saudiBabak BaruBerseterudunia muslimIranperdamaianTimur Tengah
Berita Sebelumnya

Sedang Lelap Tidur, Kamar Gadis Remaja Diterobos Pamannya

Berita Selanjutnya

Mudik Dilarang, PKS-Nasdem: Kirim THR dan Zakat Saja ke Kampung

Rekomendasi Berita

Israel Tutup Satu-Satunya Pintu Penyeberangan Jalur Gaza
Headline

Liga Arab Ingatkan Potensi Perang Agama Akibat Kekejian Israel

16/05/2022
Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault
Headline

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

16/05/2022
KTT ASEAN-Amerika Sepakat Tingkatkan Kemitraan
Internasional

KTT ASEAN-Amerika Sepakat Tingkatkan Kemitraan

16/05/2022
Geger Pesan Bohong Pemberitahuan Penyemprotan Virus Corona di Riau
Headline

Indonesia Punya Potensi Bersatu, tapi Selalu Dirusak Politikus dan Buzzer Nir-etika

16/05/2022
Haedar Nashir Luncurkan Buku “Indonesia Ideologi dan Martabat Pemimpin Bangsa”
Headline

Haedar Nashir Luncurkan Buku “Indonesia Ideologi dan Martabat Pemimpin Bangsa”

16/05/2022
Inggris, AS, Prancis, Jerman Kutuk Tindakan Barbar Rusia
Headline

HRW Rilis Kejahatan Perang Tentara Rusia di Daerah yang Telah Dikuasai

16/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

16/05/2022 20:07 WIB
Israel Tutup Satu-Satunya Pintu Penyeberangan Jalur Gaza

Liga Arab Ingatkan Potensi Perang Agama Akibat Kekejian Israel

16/05/2022 20:30 WIB
Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

16/05/2022 20:19 WIB
Atlet Pencak Silat Sabet Emas, Puan: Selamat kepada Tim Indonesia dan Pak Prabowo

Pengamat Sebut Pengalaman dan Kinerja Puan Teruji, Tak Genit Pencitraan

16/05/2022 15:53 WIB

Risalah

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022
Puasa Mengajarkan Kita Beriman kepada yang Ghaib
Headline

Boleh Shalat Tahiyatul Masjid di Waktu Terlarang Menurut Imam Syafi’i

11/05/2022
Cantik dan Sucinya Para Bidadari Surga
Headline

Hati adalah Rumah Kebaikan, jika Ia Rusak Akan Membinasakan

07/05/2022
Stop Kebiasaan Menggigit Kuku Jari
Headline

Adab Memotong serta Menguburkan Kuku dan Rambut

06/05/2022

Berita Terkini

Liga Arab Ingatkan Potensi Perang Agama Akibat Kekejian Israel

Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

Rusia Nasionalisasi Aset Produsen Mobil Renault

Elon Musk Berkunjung ke Indonesia November Mendatang

KTT ASEAN-Amerika Sepakat Tingkatkan Kemitraan

Pengamat Sebut Pengalaman dan Kinerja Puan Teruji, Tak Genit Pencitraan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved