Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu melanjutkan upaya diplomasi untuk membela rakyat Palestina. Pada Jumat (14/5), Menlu Turki berbincang dengan sejawatnya dari Indonesia, lapor sumber diplomatik.
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu dan Menlu Indonesia Retno Marsudi membahas perkembangan terkini terkait serangan Israel terhadap Palestina, serta langkah yang akan diambil oleh kedua belah pihak di ranah internasional.
Israel terus melancarkan serangan udara besar-besaran di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 124 warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, menurut pejabat kesehatan.
Sedikitnya 900 warga lainnya terluka, selain kerusakan berat pada bangunan permukiman. Ketegangan telah memuncak di daerah Sheikh Jarrah sejak sebulan terakhir setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina.
Warga Palestina yang melakukan aksi solidaritas dengan warga Sheikh Jarrah telah menjadi sasaran pasukan Israel. Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 – sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengintensifkan diplomasi untuk mengakhiri serangan Israel terhadap Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 124 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita.
Saat Turki melanjutkan upayanya untuk menggalang dukungan dari semua lembaga, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mendukung Palestina, Presiden Erdogan berbicara melalui telepon dengan para pemimpin hampir 20 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Palestina, Rusia, Pakistan, Kuwait dan Aljazair.
Erdogan mendesak para pemimpin untuk mengambil sikap bersatu melawan serangan Israel dan serangan terhadap warga Palestina di Gaza, Masjid al-Aqsa dan Yerusalem.
Dia pertama kali menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Ismael Haniyeh. Dalam diplomasi yang dilakukan sejak 8 Mei, Erdogan telah membahas masalah agresi Israel terhadap Palestina dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Raja Yordania Abdullah II.
Dia juga berbicara dengan Emir Kuwait Sheikh Nawaf Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoev, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Presiden Turki melanjutkan lalu lintas diplomasinya dengan Presiden Republik Turki Siprus Utara Ersin Tatar, Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibeh, Sultan Oman Haitham bin Thariq dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad. (Aza/AA)