Indonesiainside.id, Jakarta – Anadolu Agency (AA) menawarkan kantor dan layanannya di Gaza kepada media internasional yang menjadi sasaran serangan Israel.
“Kami di jaringan global Turki Anadolu Agency dikejutkan oleh militer Israel yang menargetkan dan menghancurkan” kantor Associated Press (AP) dan Al Jazeera Qatar di Gaza, tulis Serdar Karagöz, direktur jenderal AA, dalam surat kepada CEO AP Gary Ketua Pruitt dan Al Jazeera Sheikh Hamad bin Thamer al-Thani.
“Sejak konflik baru-baru ini meningkat dalam sepekan terakhir, terlihat pola penargetan jurnalis yang menjalankan tugas profesionalnya untuk memblokir liputan situasi di lapangan,” katanya.
Karagöz menekankan bahwa komunitas internasional “harus menyerukan berhenti” kepada Israel yang menargetkan jurnalis dan warga sipil tak berdosa, terutama anak-anak.
Jurnalis mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang dalam konflik dan membantu menulis sejarah, kata Karagöz, menambahkan bahwa “tidak dapat diterima” bahwa pasukan Israel menargetkan outlet media untuk mencoba menghentikan arus informasi yang bebas.
Doa kami bersama para jurnalis yang lolos dari pemboman Israel, tambahnya.
Pesawat tempur Israel pada hari Sabtu menghancurkan sebuah gedung menara di Gaza yang menampung kantor berbagai media , termasuk Al Jazeera dan AP.
Wartawan AA juga menjadi sasaran pasukan Israel dua kali, kata Karagöz, dengan enam karyawannya terluka selama seminggu terakhir.
“Editor Berita Timur Tengah kami Turgut Alp Boyraz ditembak di kaki dengan dua peluru plastik selama penggerebekan brutal polisi di Masjid Al-Aqsa,” katanya.
Dia menyatakan solidaritas dengan media dan mengutuk serangan tersebut, mendesak semua media dan institusi lain di seluruh dunia “untuk mengecam pemboman dan meminta pertanggungjawaban pihak berwenang Israel”.
“Di saat-saat duka ini, sampaikan simpati terdalam kami kepada staf Anda yang bekerja di Gaza,” tambahnya.
Karagöz juga menekankan pentingnya menunjukkan solidaritas dan persatuan di masa-masa sulit seperti itu “untuk menegakkan prinsip-prinsip jurnalisme yang adil dan obyektif dan doktrin kebebasan pers yang dihargai, yang berada di bawah ancaman besar dari otoritas Israel.(EP)