Indonesiainside.id, Istambul – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan meminta Majelis Umum PBB untuk melindungi rakyat Palestina karena Dewan Keamanan PBB telah gagal memikul tanggung jawabnya untuk menghentikan agresi di Gaza.
Pertemuan luar biasa OKI di tingkat menteri luar negeri dilakukan secara virtual atas permintaan Arab Saudi. “Kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan agresi Israel akan membutuhkan pendekatan ke Majelis Umum PBB untuk memikul tanggung jawabnya, termasuk dimulainya kembali proses Sesi Khusus Darurat ke-10 untuk menghentikan agresi Israel di Wilayah Pendudukan Palestina,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan di akhir pertemuan, dilansir Anadolu Agency, Ahad (16/5).
Pernyataan itu mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah guna melindungi rakyat Palestina dan menegaskan bahwa waktunya telah tiba untuk mengambil tindakan serius untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran beratnya.
Organisasi yang beranggotakan 57 negara itu juga menegaskan kembali bahwa Masjid al-Aqsa adalah garis merah bagi umat Islam dan bahwa keamanan dan stabilitas hanya dapat diwujudkan setelah sepenuhnya dibebaskan dari pendudukan Israel.
Pernyataan itu diakhiri dengan menghormati ketabahan rakyat Palestina di tanah mereka dan untuk posisi bersejarah mereka dalam menghadapi agresi dan pendudukan Israel.
Israel telah menggempur Jalur Gaza dalam serangan udara sejak 10 Mei, menewaskan sedikitnya 197 orang, termasuk 34 wanita dan 58 anak-anak, serta melukai 1.235 orang lainnya.
Sebanyak 17 warga Palestina terbunuh di Tepi Barat oleh pasukan dan pemukim Israel ketika warga Palestina melancarkan protes terhadap pelanggaran Israel di Yerusalem Timur dan serangan di Gaza.
Sejak 13 April, bentrokan meletus di seluruh wilayah pendudukan karena serangan Israel dan pembatasan terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur, Masjid al-Aqsa, dan keputusan pengadilan Israel untuk mengusir 12 keluarga Palestina dari rumah mereka demi kepentingan pemukim Israel. (Aza/AA)