Indonesiainside.id, Yangon – Seorang warga Myanmar tewas dalam tahanan setelah sebelumnya ditembak dan ditahan pasukan rezim selama penggerebekan di sebuah restoran di kota Bago pada Senin sore.
Htet Zaw Win, yang berusia 26 tahun dan juga Nyan Sue, sedang makan siang di restoran Athen ketika penggerebekan dimulai.
“Polisi dan tentara melepaskan tembakan saat memasuki restoran,” kata seorang kerabat Htet Zaw Win yang juga menyaksikan kejadian tersebut dilansir Myanmar Now. “Dia mencoba melarikan diri tapi dia ditembak dari belakang. Dia ditembak di pantat dan jatuh. ”
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun juga ditangkap selama penggerebekan itu, kata kerabatnya. Myanmar Now tidak dapat memperoleh rincian lebih lanjut tentang bocah itu atau statusnya saat ini.
Beberapa jam kemudian, sekitar jam 5 sore, seorang petugas dari kantor administrasi bangsal setempat memberi tahu keluarga Nyan Sue bahwa dia sudah meninggal dan menyuruh mereka datang dan mengambil jenazahnya dari kamar jenazah di Rumah Sakit Bago.
Anggota keluarga mengambil jenazah sekitar jam 8 pagi pada hari Selasa dan akan mengadakan pemakaman pada hari Rabu, kata kerabat tersebut, yang meminta namanya tidak disebutkan karena alasan keamanan.
Polisi di Bago tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Penduduk Bago telah mengalami beberapa kekerasan terburuk di tangan rezim karena protes pro-demokrasi mereka setelah kudeta 1 Februari.
Lusinan orang dilaporkan tewas pada 9 April setelah tentara menghancurkan benteng protes besar di bangsal Ma Ga Dit kota dalam serangan sebelum fajar.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan telah mengkonfirmasi 82 kematian akibat tindakan keras itu. Ada kekhawatiran jumlah sebenarnya lebih tinggi karena banyak yang terluka tidak menerima perawatan medis setelah pasukan rezim mengambil alih.
Rezim kudeta Mynamar hingga kini telah menewaskan lebih dari 800 orang di seluruh negeri sejak merebut kekuasaan. (Red)