Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah Arab Saudi berhasil menekan penularan baru kasus Covid-19. Meski Arab Saudi pernah masuk 20 besar negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, kini Arab Saudi tercatat di urutan ke 44. Bahkan di bawah Malaysia.
Keberhasilan Arab Saudi menekan angka kasus baru Covid-19 berbanding lurus dengan upaya pemerintah setempat memblokade pelaksanaan ibadah haji tahuin lalu dan pelaksanaan umrah selama lebih satu tahun.
Arab Saudi memang menjadi kiblat bagi ummat Islam. Setiap tahun negara ini menerima lebih 2,5 juta tamu-tamu Allah dalam pelaksanaan ibadah haji. Belum lagi pada bulan-bulan puncak pelaksanaan umrah. Seperti di bulan Ramadhan, jamaah yang datang silih berganti selama sebulan penuh berjuta-juta orang.
Namun, kebijakan menutup akses masuk Kota Makkah dan Madinah berbuah manis. Arab kini mencatat 436.239 kasus Covid-19. Arab Saudi bahkan berada di bawah Malaysia yang dikenal cukup gencar menekan angka Covid-19. Malaysia yang termasuk negara-negara awal diserang Covid-19, kini mencatat total 485.496 kasus.
Kasus kematian akibat Covid-19 di Arab Saudi tercatat 7.201 orang dan 8.367 kasus aktif. Melihat penurunan angka kasus Covid-19 di Arab Saudi, wajar jika negara tersebut bakal membuka kembali pelayanan ibadah haji tahun ini.
Meski demikian, belum ada informasi detail mengenai negara mana saja yang boleh mengirimkan jamaah haji. Yang pasti proses dan pelaksanaannya dilakukan ekstra ketat sebagaimana terlihat dari simulasi pembukaan ibadah umrah dan ibadah haji tahun lalu yang digelar secara terbatas.
Sejak 30 September 2020 hingga 25 Maret 2021, Arab Saudi melaporkan kasus harian Covid-19 di bawah 500 kasus baru. Barulah pada 26 Maret 2021 hingga 12 Mei 2021, terjadi lonjakan kasus antara 500 ribu sampai 1.000 kasus. Saat ini, Arab Saudi melaporkan 1.200 kasus baru pada Rabu (19/5).
Berdasarkan catatan Indonesiainside.id pada 18 Juli 2020, data John Hopkins melaporkan jumlah kasus di Arab Saudi mencapai 245.851 kasus. Saat itu, Arab Saudi berada di urutan ke-13 daftar negara terparah dengan jumlah kasus Covid-19.
Pada periode yang sama, Indonesia saat itu masih berada di urutan ke-27 dengan total kasus 84.882 orang. Pada saat yang sama, negara-negara terbanyak Covid-19, yakni Pakistan di urutan ke-11, Bangladesh urutan ke-18, Qatar ke-22, Mesir ke-25, dan China ke-26.
Sekarang ini, bukan hanya Arab Saudi yang berhasil menekan laju penularan baru kasus Covid-19. Negara-negara lain yang pernah masuk daftar kasus Covid-19 terparah dui dunia, kini menurun jauh. (Baca: Johns Hopkins: Kasus Covid-19 di Dunia Capai 14,124 Juta, Indonesia Masih di Bawah China)
Berdasarkan data John Hopkins pada tanggal 18 Juli 2020, saat ini Pakistan turun jauh dari urutan ke-11 ke peringkat 29 (886.184 kasus), Bangladesh dari urutan 18 turun ke peringkat 33 (783.737 kasus), Qatar dari urutan 22 ke 74 (214.150 kasus), Mesir dari urutan ke-25 turun ke 69 (249.238 kasus). Indonesia, malah naik dari urutan ke-27 ke 18, dengan jumlah kasus 1.753.101 orang. (Baca: Hanya Enam Hari, Kasus Baru Covid-19 di Dunia Bertambah 1 Juta, Total 15 Juta Orang Positif)
Berdasarkan laporan Worldometers dipantau pada Kamis pagi (20/5), total kasus di seluruh dunia mencapai 165,5 juta orang dengan jumlah orang meninggal sebanyak 3,431 juta. Kasus baru terparah terjadi pada rentan waktu antara 21 April hingga 6 Mei 2021, dengan laporan harian nyaris menyentuh 1 juta orang. (Baca: Tembus Sejuta Kasus, Indonesia Masuk Catatan Khusus John Hopkins University)
Amerika Serikat (AS) tetap menjadi negara terparah dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia hingga hari ini. AS mencatat total kasus 33,8 juta orang, 601 ribu meninggal dunia, dan 27,2 juta pasien sembuh. Sampai pada Rabu (19/5) kemarin, AS melaporkan kasus 28.541 orang. Menurun dari puncak tsunami Covid-19 sebanyak 304.390 kasus pada 8 Januari 2021.
Selain India, Turki menjadi perhatian karena pada saat ini masuk 5 besar kasus Covid-19 terbanyak di dunia, setelah AS, India, Brasil dan Prancis. Untuk Indonesia, tetap bertengger di urutan ske-18 dunia.
Turki mencatat 5,1 juta kasus, 45.419 orang meninggal, dan 4,9 juta orang sembuh. Kasus baru tertinggi di Turki pernah mencapai 63 ribu kasus pada 16 April 2021. Kini, turun pada angka 11 ribu kasus per Rabu (19/5). Sementara kasus aktifnya tergolong rendah yaitu 125 ribu pasien.
Sementara India menjadi pusat perhatian dunia sejak tiga pekan terakhir ini. India dilanda “megatsunami” Covid-19 terparah dalam catatan kasus harian di seluruh dunia. India juga berkali-kali mencatatkan rekor baru kasus harian Covid-19. Puncaknya, terjadi antara 30 April hingga 8 Mei 2021 dengan jumlah kasus baru rata-rata di atas 400 ribu orang per hari. (Aza/data diolah dari laporan Worldometers)