Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Selasa, 5 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Tak Punya Apa-Apa, Pengungsi Rohingya Lawan Corona Hanya Dengan Minum Air Panas

Eko Pujianto
Kamis, 20 Mei 2021 18:12 WIB
Menurut LSM, ada sekitar 40.000 Rohingya di India. Dari jumlah tersebut, sekitar 900 tinggal di Delhi di kamp-kamp di Madanpur Khadar, Kalindi Kunj dan Shaheen Bagh. Foto: Indian Express

Menurut LSM, ada sekitar 40.000 Rohingya di India. Dari jumlah tersebut, sekitar 900 tinggal di Delhi di kamp-kamp di Madanpur Khadar, Kalindi Kunj dan Shaheen Bagh. Foto: Indian Express

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Tanpa uang untuk pengobatan dan tidak ada dokumen yang memungkinkan mereka untuk divaksinasi itulah yang dialami warga Muslim Rohingya terkini di pengungsian.

Mereka hanya bisa berdoa dan menjaga diri mereka sendiri karena pandemi yang terus berlanjut mendorong mereka lebih jauh ke dalam bayang-bayang maut pandemi.

Ketidakberdayaan dalam menghadapi Covid-19 itu terjadi di wilayah Madanpur Khadar di tenggara Delhi, salah satu dari beberapa kamp di kota itu untuk Muslim Rohingya di mana para pengungsi berjuang sendiri tanpa akses ke pusat pengujian, vaksin atau dokter.

Keadaan serupa mungkin juga berlaku di kamp-kamp pengungsian warga Muslim Rohingya lainnya di berbagai negara.

Baca Juga:

Pemerintah India Hancurkan Rumah-Rumah Tokoh Islam Untuk Membungkam Aspirasinya

Fraksi PKS Kutuk Sikap Islamofobia Elite Partai Berkuasa India

Pemerintah India mengaku telah mempermudah tes dan akses vaksinasi bagi mereka yang tidak memiliki dokumen yang diperlukan. Namun, ucapan itu tidak semanis fakta di lapangan.

Buktinya, banyak pengungsi mengatakan hal itu tidak membuat perbedaan nyata. Pernyataan Pemerintah India seakan hanya jadi retorika belaka.

Hal berbeda dengan dukungan dunia muslim yang bahu membahu membantu kolapsnya sistem kesehatan India karena gelombang kedua pandemi corona.

Kamp Madanpur Khadar adalah rumah bagi sekitar 270 Muslim Rohingya, yang meninggalkan rumah mereka di Myanmar untuk menghindari kekejaman militer Myanmar.

Banyak dari mereka yang tinggal di kawasan kumuh mengatakan bahwa mereka telah belajar melawan gejala Covid yang dirasakan dengan pengobatan rumahan ala kadarnya, seperti berkumur air panas, air asin dan masuk ke dalam rumah petak sempit untuk karantina mandiri ketika gejala dirasa semakin parah.

Di antara mereka yang menunjukkan gejala adalah Amir, kepada Indian Express, Kamis(20/5), anak muda itu mengaku hanya berkumur air panas empat kali sehari untuk menghilangkan batuk-batuknya.

Menurutnya itu agak membantu tetapi dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika situasinya memburuk dan benar-benar terjangkit Covid-19. Amir tidak memiliki kartu kesehatan atau dokumen lainnya yang diperlukan untuk mendapat akses kesehatan. Hal serupa begitu pula tetangganya.

“Apa yang bisa kita lakukan? Kami tidak bisa mendapat akses rapid tes, kami juga tidak dapat akses vaksinasi. Dokumen yang diminta pemerintah tidak kami miliki, ”katanya.

“Saat ini ada sekitar 20-25 orang yang menunjukkan gejala Covid. Kami hanya berupaya mengisolasi diri sendiri di kamp. Berobat ke rumah sakit adalah mustahil, ”ujarnya.

Bulan lalu, ketika pandemi mencapai puncaknya, sekitar 50-60 pengungsi Rohingya di kamp Madanpur Khadar menunjukkan gejala Covid. Sekarang turun menjadi sekitar 20-25, kata warga.

Menurut LSM Kemanusiaan, ada sekitar 40.000 Rohingya yang tinggal di India. Sekitar 900 orang tinggal di Delhi di kamp-kamp di Madanpur Khadar, Kalindi Kunj dan Shaheen Bagh .

Sementara warga lain, Naseer mengaku kehilangan istrinya enam bulan lalu. Dia menduga istrinya positif Covid-19 dan tidak terselamatkan karena telat membawanya ke rumah sakit.

“Istri saya meninggal setelah menderita gejala seperti Covid. Saya telah membawanya ke rumah sakit tetapi dia meninggal sebelum dia bisa dirawat, ”katanya, seraya menambahkan bahwa KTP yang dikeluarkan oleh PBB membantunya mengakses rumah sakit.(EP)

Tags: indiamuslim rohingyarohingya
Berita Sebelumnya

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 1,8 Kilometer

Berita Selanjutnya

49 Persen Masyarakat Telah Divaksinasi, Pemkot Tangerang Ajukan UMKM dan PKL Jadi Prioritas

Rekomendasi Berita

Presiden Rusia: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Kebebasan Beragama
Headline

Setelah Menang di Luhansk, Putin Perintahkan Serang Terus

5 Juli 2022
Bupati Zaki Undang 12 Negara Hadiri PNLG Summit Meeting di Tangerang
Headline

Bupati Zaki Undang 12 Negara Hadiri PNLG Summit Meeting di Tangerang

5 Juli 2022
14 Tahun Berkiprah, Ini Sepak Terjang AQL di Dunia Dakwah dan Pendidikan
Headline

14 Tahun Berkiprah, Ini Sepak Terjang AQL di Dunia Dakwah dan Pendidikan

5 Juli 2022
Disiplin Prokes Harga Mati Untuk Cegah Varian Mu
Headline

Pemerintah Perpanjang PPKM di Luar Jawa – Bali

4 Juli 2022
Minyak Goreng Curah
Headline

Beli Minyak Goreng Curah Harus Pakai Aplikasi, Lantas Kartu Sembako Murah Apa Gunanya?

4 Juli 2022
Pertamina Hadirkan BBM Satu Harga di Jawai Sambas
Headline

DPR Kecam Pertamina Karena Bikin Rakyat Makin Susah

4 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Setelah Menang di Luhansk, Putin Perintahkan Serang Terus

05/07/2022 16:48

Risalah

Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022
Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah
Headline

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah

20 Juni 2022
Hujan Iringi Prosesi Penggantian Kiswah Ka’bah
Headline

6 Keutamaan Haji dan Manfaatnya

20 Juni 2022
Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha
Risalah

Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha

20 Juni 2022

Berita Terkini

Presiden Rusia: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Kebebasan Beragama

Setelah Menang di Luhansk, Putin Perintahkan Serang Terus

05/07/2022 16:48
Bupati Zaki Undang 12 Negara Hadiri PNLG Summit Meeting di Tangerang

Bupati Zaki Undang 12 Negara Hadiri PNLG Summit Meeting di Tangerang

05/07/2022 16:20
14 Tahun Berkiprah, Ini Sepak Terjang AQL di Dunia Dakwah dan Pendidikan

14 Tahun Berkiprah, Ini Sepak Terjang AQL di Dunia Dakwah dan Pendidikan

05/07/2022 15:09
Benarkah ACT Mendanai Terorisme?

Benarkah ACT Mendanai Terorisme?

05/07/2022 14:09
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved