Indonesiainside.id, Jakarta – Seorang tokoh senior Hamas mengklaim meraih kemenangan dalam konflik dengan Israel dalam pidatonya di depan ribuan orang yang merayakan gencatan senjata di Kota Gaza.
“Ini adalah euforia kemenangan,” kata Khalil al-Hayya, anggota paling senior kedua dari biro politik gerakan Islam di Jalur Gaza. Dia juga berjanji untuk membangun kembali rumah yang hancur akibat serangan udara Israel.
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, yang juga termasuk kelompok bersenjata terkuat kedua di Gaza, Jihad Islam, disepakati pada Kamis malam dan mulai berlaku pada Jumat setelah tekanan internasional untuk membendung pertumpahan darah yang meletus awal bulan ini.
Serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, serta pejuang, dan telah melukai 1.900 lainnya, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Daerah yang luas telah menjadi puing-puing dan sekitar 120.000 orang mengungsi, menurut pihak berwenang Hamas.
Tentara Israel mengatakan Hamas dan kelompok bersenjata Islam lainnya di Gaza telah menembakkan lebih dari 4.300 roket ke Israel selama konflik, tetapi sebagian besar dari mereka yang menuju ke daerah berpenduduk dicegat oleh pertahanan udara Iron Dome.
Roket tersebut merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk dua anak dan seorang tentara Israel, dengan satu warga India dan dua warga Thailand di antara mereka yang tewas, kata polisi.
Konflik meningkat setelah Hamas menembakkan roket ke arah Yerusalem setelah polisi Israel menyerang warga Palestina yang tengah melaksanakan ibadah di penghujung bulan suci Ramadan dan pengunjuk rasa Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa.(Red)