Indonesiainside.id, Brussel–Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa pada hari Senin mendesak pembebasan segera seorang jurnalis Belarusia yang ditahan setelah pendaratan paksa dalam penerbangannya. Para pemimpin Uni Eropa untuk membahas tanggapan blok terhadap pengalihan paksa.
“Ini adalah upaya terang-terangan oleh otoritas Belarusia untuk membungkam semua suara oposisi,” tulis Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.
Otoritas Belarusia membuat “langkah yang tidak dapat diterima” dengan memaksa sebuah pesawat sipil melakukan pendaratan darurat sehingga mereka dapat menangkap seorang aktivis oposisi, katanya. Borrell mendesak agar Protasevich segera dibebaskan serta penyelidikan untuk menentukan apakah ada pelanggaran aturan penerbangan internasional.
“Dalam melakukan tindakan koersif ini, otoritas Belarusia telah membahayakan keselamatan penumpang dan awak,” tandasnya.
Para pemimpin Uni Eropa akan membahas insiden itu di KTT mereka mulai Senin malam. Pada hari Ahad, pejabat tinggi Uni Eropa Charles Michel dan Ursula von der Leyen mengutuk pengalihan paksa dan penangkapan jurnalis oposisi.
Pada hari Ahad, mengutip “ancaman bom,” sebuah jet tempur MIG-29 Belarusia memaksa sebuah pesawat Ryanair yang melewati wilayah udara Belarus untuk mendarat, dan kemudian menahan penumpang Protasevich, seorang jurnalis yang dicari karena keterlibatannya dalam “insiden teroris”.
Protasevich adalah pendiri saluran berita media sosial NEXTA, yang memainkan peran utama dalam protes musim panas lalu menuntut pengunduran diri Presiden Alexander Lukashenko setelah pemilihan 9 Agustus. Hasil jajak pendapat presiden ditentang secara luas oleh oposisi Belarusia dan mayoritas komunitas internasional, termasuk pemerintah AS dan Eropa.
Uni Eropa tidak mengakui hasil dan juga mengutuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Sejak Oktober, blok tersebut telah menjatuhkan sanksi terhadap 88 individu, termasuk Lukasehnko dan tujuh entitas. (NE/AA)