Indonesiainside.id, Kuala Lumpur–Malaysia diminta meniru Taiwan yang berhasil mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 tanpa melaksanakan Perintah Pengendalian Gerakan (PKP) atau menerapkan pembatasan pergerakan penuh (lockdown), kata anggota Dewan Ilmiah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Adeeba Kamarulzaman. Adeeba Kamarulzaman menekankan bahwa salah satu hal yang dilakukan Taiwan adalah agar semua pihak bekerja sama ketika menghadapi ancaman Covid-19.
Menurut dr Adeeba, tiga negara lain yang juga berhasil mengendalikan penyebaran pandemi tersebut antara lain Vietnam, Bhutan dan salah satu negara termiskin di Afrika, Rwanda. Ia menjelaskan, salah satu hal yang dilakukan Taiwan adalah agar semua pihak bekerja sama dalam menghadapi ancaman Covid-19.
“Mereka menutup batas. Kedua, mereka juga menggunakan teknologi digital dengan sangat komprehensif. Jadi, pengujian, deteksi kontak, isolasi dan semua ini didukung oleh teknologi digital,” dikutip Bernama. “Ketiga, mereka sangat mengapresiasi semua pendekatan masyarakat, semua instansi bekerja sama, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan akademisi bekerja sama,” ujarnya saat diwawancarai Jurnalis Nasional Tan Sri Johan Jaaffar dalam program Sinar Live, Rabu (2/6).
Ia mengatakan hal itu ketika ditanya tentang negara-negara yang tidak melakukan pembatasan pergerakan atau perintah ‘lockdown’ tetapi ekonominya bergerak seperti biasa dan dampak mereka yang terinfeksi tidak separah yang diharapkan. Adeeba menjelaskan bahwa Malaysia juga dapat belajar dari negara lain seperti Vietnam selain dari pendekatan yang dilakukan Bhutan dan Rwanda, yaitu mobilisasi akar rumput.
“Ya, Rwanda adalah negara miskin di Afrika. Rwanda setelah mengalami kesulitan namun mereka bangkit untuk membangun kembali (kembali) sistem kesehatan, tidak hanya untuk respon Covid-19 tetapi mereka juga menjadi negara teladan dalam menanggulangi HIV,” kata dr Adeeba lagi. (NE)