Indonesianside,id, Mogadishu–Kantor berita Anadolu, melaporkan banjir baru-baru ini di wilayah Shabelle Tengah di Somalia selatan menyebabkan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal dan daerah pertanian hancur. Kota Jowhar, ibu kota administratif negara bagian Hirshabelle, dan daerah sekitarnya dilanda banjir besar, yang mengancam krisis kemanusiaan yang parah di provinsi tersebut.
Mohamed Abdullahi Adan, ayah dari seorang putra, mengatakan kepada Anadolu melalui telepon kemarin bahwa mereka menghadapi krisis kemanusiaan setelah banjir membuat daerah itu terputus dari tempat lain.
“Sungai membanjiri lahan pertanian dan merusak tanaman,” katanya. “Kami membutuhkan bantuan kemanusiaan segera dan satu-satunya cara untuk melakukannya di beberapa daerah adalah melalui udara karena semua jalan terputus sama sekali,” kata seorang penduduk desa yang terletak 10 kilometer dari kota Jowhar.
Perdana Menteri Somalia Mohamed Hussein Roble menggambarkan situasi di kawasan itu sebagai situasi kemanusiaan yang mengerikan. Sebelumnya, ia mengunjungi daerah yang dilanda banjir Kamis lalu dan meminta masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
“Daerah yang dilanda banjir di sekitar kota Jowhar benar-benar terpencil dan hanya bisa dicapai dengan perahu atau udara. “Banjir mempengaruhi ribuan keluarga dan menghancurkan lahan pertanian yang luas,” kata juru bicara pemerintah Somalia Mohamed Ibrahim Moalimu setelah kunjungan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan kemarin, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan banjir di Somalia telah mempengaruhi 400.000 orang di 14 distrik sejak akhir April, dengan 101.300 orang sudah dievakuasi dari rumah mereka sebagian besar di Shabelle Tengah. PBB mengatakan 66.000 orang kehilangan tempat tinggal di Jowhar. (NE)