Indonesiainside.id, Jakarta – Sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya cedera ketika sebuah kereta api antarkota Pakistan yang penuh sesak menabrak kereta ekspres lain yang sebelumnya tergelincir, kata para pejabat lokal, Senin(7/6).
Sejumlah orang yang tidak diketahui masih terperangkap di reruntuhan yang hancur di dekat Daharki di provinsi Sindh utara, kata seorang juru bicara kereta api, seraya menambahkan pekerja penyelamat telah meminta peralatan khusus agar mereka dapat dievakuasi.
“Lokasinya jauh dan itulah sebabnya kami menghadapi beberapa masalah dalam penyelamatan,” katanya, seraya menambahkan setidaknya enam gerbong hancur dalam kecelakaan itu.
Video amatir yang ditayangkan di televisi dari situs itu mengungkapkan puing-puing, dengan beberapa gerbong kereta api tergeletak di sisi rel.
Satu klip menunjukkan petugas medis memberikan infus kepada penumpang yang sadar yang tubuh bagian bawahnya terperangkap di antara bangku kereta yang hancur.
Kecelakaan itu terjadi di bagian terpencil provinsi di bagian jalur yang ditinggikan yang dikelilingi oleh lahan pertanian yang subur.
Millat Express sedang menuju dari Karachi ke Sargodha ketika tergelincir sebelum fajar, menumpahkan gerbongnya ke jalur yang dilewati kereta api Sir Syed Express dari Rawalpindi ke arah yang berlawanan.
Juru bicara kereta api dan perwira senior polisi Daharki Umar Tufail mengatakan 30 orang tewas dan puluhan lainnya cedera.
Perdana Menteri Imran Khan mengatakan “terkejut” dengan kecelakaan itu dan menjanjikan penyelidikan penuh.
“Memerintahkan penyelidikan komprehensif terkait keselamatan kereta api,” kata akun Twitter resminya.
Letnan Jenderal Akhtar Nawaz Satti, ketua badan penanggulangan bencana nasional, mengatakan kepada saluran TV swasta ARY bahwa tentara Pakistan dan kepolisian setempat telah mencapai lokasi dari pangkalan terdekat untuk membantu operasi tersebut.
Kecelakaan kereta api sering terjadi di Pakistan, yang mewarisi ribuan kilometer rel kereta api dari bekas kekuasaan kolonial Inggris.
Tetapi jaringan tersebut telah mengalami penurunan kualitas selama beberapa dekade karena korupsi, salah urus, dan kurangnya investasi.
Sedikitnya 75 orang tewas ketika sebuah kereta api terbakar saat melakukan perjalanan dari Karachi ke Rawalpindi pada Oktober 2019.
Dua kereta yang membawa ratusan penumpang bertabrakan di Karachi pada tahun 2016 yang menewaskan 21 orang.(Red)