Indonesiainside.id, Ontario – Empat orang dari satu keluarga Muslim di Kanada meninggal dunia di tempat dan satunya lagi cedera parah setelah seorang pengemudi truk pickup menabraknya secara sengaja di sebuah trotoar.
Pelaku, seorang pemuda berumur 20 tahun ditangkap beberapa waktu kemudian dan menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (8/6), Kepolisian Kanada menyatakan pelaku menargetkan para korban karena mereka Muslim.
Kepolisian menambahkan, pelaku seorang pemuda ditangkap di tempat parkir sebuah mal terdekat setelah serangan di kota London, Ontario tersebut. Polisi menyebutkan bahwa secara mengerikan truk pickup hitam pelaku dalam kecepatan tinggi menaiki trotoar dan menabrak para korban di persimpangan jalan.
“Ini adalah tindakan pembunuhan massal yang dilakukan terhadap Muslim,” kata Wali Kota London Ed Holder. “Itu berakar pada kebencian yang tak terkatakan. Besarnya kebencian semacam itu dapat membuat satu pertanyaan tentang siapa kita sebagai sebuah kota,” kecamnya.
Polisi mengatakan korban meninggal adalah seorang wanita berusia 74 tahun, seorang pria berusia 46 tahun, seorang wanita berusia 44 tahun dan seorang gadis berusia 15 tahun. Sedangkan satu orang anak laki-laki berusia 9 tahun dilaporkan dalam kondisi luka serius akibat aksi keji ini.
“Dalam satu tindakan pembunuhan, satu individu ini telah melenyapkan tiga generasi keluarga. Ini mengerikan,” kata Holder.
Pelaku yang diketahui bernama Nathaniel Veltman (20) ditahan dan menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Polisi mengidentifikasi Veltman, seorang warga London dan sama sekali tidak mengenal para korban.
“Veltman mengenakan rompi seperti pelindung tubuh. Kami masih menyelidiki apakah dia anggota kelompok kebencian tertentu,” kata Detektif Paul Waight.
Kepolisian federal dan jaksa Kanada tengah mempertimbangkan kemungkinan tuduhan terorisme atas kasus ini. Dirinya juga menolak kemungkinan kejahatan rasial, karena serangan itu tampak jelas direncanakan.
“Kami yakin para korban menjadi sasaran karena mereka Muslim,” kata Kepala Polisi London Stephen Williams.
Meskipun ramah kepada semua imigran dan keyakinan, seorang pria Kanada-Prancis yang dikenal memiliki pandangan nasionalis sayap kanan melakukan pembantaian di sebuah masjid di Kota Quebec. Enam orang tewas seketika dalam kejadian itu.(EP)