Indonesiainside.id, Jakarta – Puluhan wanita mengajukan gugatan ratusan juta dolar terhadap situs video dewasa Pornhub karena video intim mereka yang dilakukan secara paksa ditayangkan di situs porno tersebut.
Mereka menuduh situs dewasa itu dan perusahaan induknya secara sadar mengambil keuntungan dari rekaman yang menggambarkan pemerkosaan dan eksploitasi seksual, termasuk anak di bawah umur.
Pengacara yang mewakili 34 penggugat itu menuding penyedia konten porno raksasa online itu telah menciptakan pasar raksasa pornografi anak dan konten seksual lainnya dan karenanya mereka menuntut perusahaan itu membayar ganti rugi.
Para korban menuduh MindGeek – perusahaan induk Pornhub yang dimiliki oleh warga Kanada, merupakan perusahaan kriminal dengan model bisnis yang didasarkan pada eksploitasi konten seksual tidak lazim.
“Ini adalah kasus tentang pemerkosaan, bukan pornografi,” kata laporan yang dilansir NST, Jumat(18/6).
Para pelapor juga menuding perusahaan itu sebagai penyedia konten pornografi anak terbesar di Amerika Utara.
Semua penggugat anonim merupakan warga Amerika Serikat dan satu orang lainnya dari luar AS.
Dari 34 wanita yang mengajukan tuntutan, 14 di antaranya masih di bawah umur ketika mereka difilmkan dan masuk kategori “korban perdagangan seks anak”.
“Pengadilan harus menghukum MindGeek untuk membayar ratusan juta dolar kepada para korban,” kata Michael Bowe, pengacara para korban kepada CBS News.
Serena Fleites, satu-satunya penggugat yang disebutkan namanya mengatakan bahwa pada tahun 2014 video hubungan intimnya ketika dia berusia 13 tahun yang dilakukan secara paksa oleh pacarnya telah diunggah ke Pornhub tanpa persetujuan.
Video itu tetap tayang hingga Serena yang menyamar sebagai ibunya, meminta Pornhub untuk menghapusnya.
“Namun video itu tidak dihapus selama beberapa minggu,” katanya.
Selama waktu itu, videonya telah diunduh dan diunggah ulang oleh beberapa pengguna yang berbeda, dengan setiap video memerlukan permintaan baru untuk menghapusnya.
Sebelum ini, Visa dan Mastercard telah menangguhkan pemrosesan pembayaran untuk Pornhub pada bulan Desember, setelah artikel New York Times menuduh situs tersebut menampung konten ilegal, termasuk pornografi anak dan video pemerkosaan.
Menurut gugatan itu, MindGeek memiliki lebih dari 100 situs porno, termasuk Pornhub, RedTube, Tube8 dan YouPorn, dan dikunjungi sekitar 3,5 miliar pengguna setiap bulan.(Red)