Indonesiainside.id, Jakarta – Israel menyebut akan memberikan sekitar 1 juta dosis vaksin virus corona yang akan kedaluwarsa ke Otoritas Palestina. Namun, atas itu Israel meminta imbalan jumlah dosis yang sama yang diharapkan akan diterima oleh Palestina pada akhir tahun ini.
Perjanjian tersebut diumumkan oleh pemerintah baru Israel yang dilantik pada hari Minggu. Dikatakan Israel akan mengirim vaksin Pfizer yang akan segera kedaluwarsa, dan Otoritas Palestina akan mentransfer jumlah vaksin yang sama ketika menerimanya dari perusahaan farmasi pada bulan September atau Oktober seperti dikutip dari France24, Jumat (18/6).
Kesepakatan itu mengatakan Otoritas Palestina, yang memiliki otonomi terbatas di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki, bertanggung jawab atas perawatan kesehatan tetapi kedua belah pihak harus bekerja sama untuk memerangi pandemi.
Perdana Menteri Baru Israel, Naftali Bennett, dilansir di Washington Post, Jumat (18/6) mengatakan langkah itu diambil menyusul kritik dari aktivis Palestina dan kelompok hak asasi manusia yang mengatakan Israel tidak berbuat cukup untuk membantu memerangi pandemi di Palestina.
Israel sebelumnya menyumbangkan beberapa ribu dosis vaksin untuk pekerja kesehatan Palestina di awal tahun dan menyuntik lebih dari 100 ribu pekerja Palestina yang memiliki izin untuk bekerja di negaranya. Namun, Perdana Menteri Israel pada saat itu, Benjamin Netanyahu menolak untuk menyediakan vaksin dalam skala yang lebih luas.
“Kami akan terus menemukan cara yang efektif untuk bekerja sama demi kepentingan orang-orang di kawasan itu,” kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, dalam cuitan di Twitter miliknya.
Walaupun demikian, Israel tidak merinci lokasi pemberian vaksin ini di Palestina. Sementara perang 11 hari bulan lalu berpotensi menciptakan gelombang infeksi baru setelah ribuan warga Gaza terpaksa berlindung di sekolah-sekolah yang ramai dan pusat-pusat komunitas selama pemboman Israel.
Israel, yang telah dibuka kembali setelah memvaksinasi sekitar 85% dari populasi orang dewasanya dihujani kritik karena tidak membagikan vaksinnya dengan 4,5 juta orang Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.
Israel telah melakukan salah satu program vaksinasi paling sukses di dunia, dan memungkinkan untuk dibuka kembali bisnis dan sekolah sepenuhnya.
Minggu ini, Israel mencabut aturan memakai masker di depan umum, salah satu pembatasan terakhir yang tersisa.(Red)