Indonesiainside.id, Hanoi–Vietnam menerapkan pembatasan di seluruh provinsi selatan selama dua minggu mulai tengah malam ini setelah kasus positif Covid-19 mencatat peningkatan lebih dari 3.000 tiga hari berturut-turut.
Perintah penguncian tersebut termasuk di Delta Mekong dan kota Ho Chi Minh, pusat ekonomi lebih dari 35 juta orang, hampir sepertiga dari populasi Vietnam.
Para pejabat mengatakan mereka harus bertindak karena jumlah infeksi mencapai hampir 50.000 sejak wabah muncul kembali pada akhir April setelah beberapa bulan tidak ada kasus yang tercatat. Sebagian besar dari 225 kasus Covid-19 yang meninggal — 190 di antaranya — telah terjadi sejak April.
Kota Ho Chi Minh, pusat episentrum, telah mengumumkan penguncian penuh seminggu yang lalu, setelah puluhan kasus dilaporkan pada akhir Mei. Kota ini sekarang menyumbang sebagian besar kasus Covid-19 di negara itu dengan lebih dari 2.000 kasus setiap hari.
“Situasinya semakin serius dengan tingkat penularan yang tinggi, terutama dengan varian delta yang berbahaya. Kita harus menempatkan kesehatan dan keselamatan rakyat sebagai prioritas utama,” kata Perdana Menteri Pham Minh Chinh dikutip AFP saat mengumumkan lockdown.
Pemerintah juga tidak mengizinkan pertemuan lebih dari dua orang di tempat umum kecuali di kantor pemerintah, rumah sakit, dan layanan yang diperlukan. Masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah kecuali untuk mendapatkan kebutuhan, makanan, obat-obatan dan hal-hal penting lainnya.
Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam, yang juga ketua komite pembatasan Covid-19 negara itu, mengatakan perintah itu perlu diterapkan secara ketat setelah wabah meningkat di 57 dari 63 kota dan provinsi, sementara pasokan vaksin tetap terbatas. “Kita perlu menjaga tingkat infeksi pada tingkat terendah untuk memungkinkan sistem kesehatan berfungsi secara efektif,” katanya.
Menurut Kementerian Kesehatan, Vietnam hanya menerima sekitar enam juta dari 124 dosis vaksin melalui program berbagi vaksin global yang disponsori PBB, COVAX. Lebih dari 4 juta orang telah menerima satu dosis, dan menarget 70% dari populasi pada akhir tahun ini. (NE)