Indonesiainside.id, Seoul— Korea Selatan mendeteksi dua kasus pertama varian baru Covid-19 yang dikenal sebagai Delta Plus, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) hari ini. Delta Plus adalah turunan dari varian Delta pertama yang diidentifikasi di India, dan memperoleh mutasi lonjakan protein yang disebut K417N-juga ditemukan pada varian Beta pertama yang diidentifikasi di Afrika Selatan.
“Kasus pertama (di Korea Selatan) diidentifikasi pada seorang pria berusia 40-an yang tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini,” kata KDCA, yang masih menyelidiki penyebab infeksi.
Hasil pemeriksaan pada sekitar 280 kontak dekat dari pria yang terlibat menemukan bahwa hanya putranya yang dikonfirmasi positif, kata pejabat KDCA Park Young-joon. Park mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima keputusan apakah bocah yang terlibat juga terinfeksi varian yang sama.
Sedangkan kasus kedua melibatkan seorang musafir yang pulang dari Amerika Serikat (AS). Orang tersebut telah menerima suntikan vaksin AstraZeneca sebelum bepergian.
Otoritas kesehatan sebelumnya telah melaporkan beberapa vaksin bekerja melawan varian Delta yang sangat menular. Namun jenis baru ini menimbulkan kekhawatiran tentang apakah vaksin itu masih dapat merespons dengan baik.
Beberapa ilmuwan mengatakan varian Delta Plus mungkin lebih mudah menyebar. Studi juga sedang dilakukan di India dan secara global untuk menguji efektivitas vaksin terhadap mutasi tersebut.
Sejauh ini, beberapa negara termasuk Inggris, Portugal dan India telah melaporkan beberapa kasus varian Delta Plus. (NE)