Indonesiainside.id, Jenewa–Guinea telah mengkonfirmasi kasus pertama yang tercatat dari virus Marburg di Afrika Barat yang melibatkan virus berbahaya terkait dengan Ebola dan seperti Covid-19 yang ditularkan oleh hewan ke manusia. Dilansir dari The Guardian, ini merupakan kali pertama penyakit mematikan itu teridentifikasi di Afrika Barat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin mengkonfirmasi virus yang ditularkan kelelawar, yang memiliki tingkat kematian hingga 88 persen. Virus terdeteksi dari seorang pasien yang meninggal di provinsi selatan Gueckedou pada 2 Agustus setelah ia menunjukkan gejala seperti demam tinggi dan sakit kepala parah pada 25 Juli.
Individu yang dirawat di klinik setempat awalnya menjalani tes malaria, tetapi sampel post mortem menunjukkan dia negatif Ebola dan positif Marburg. Kasus ini diidentifikasi di sebuah desa dekat perbatasan Sierra Leone dan Liberia.
Dapat dipahami bahwa tiga anggota keluarga pasien yang diidentifikasi sebagai kontak dekat berisiko tinggi sekarang sedang dipantau oleh pihak berwenang sementara penyelidikan penuh sedang dilakukan untuk mengidentifikasi sumber infeksi dan kemungkinan kontak lainnya. “Virus Marburg berpotensi menyebar luas. Kita perlu menghentikan ancaman ini,” kata Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti.
Penemuan virus itu dilakukan sekitar dua bulan setelah WHO mengumumkan wabah Ebola kedua di Guinea yang telah merenggut 12 nyawa sejak tahun lalu berakhir. Di Jenewa, badan di bawah PBB menganggap penyakit Marburg sebagai ‘ancaman tinggi’ di tingkat nasional dan regional, namun ancamannya dianggap ‘rendah’ di tingkat global. (NE)