Indonesianiside.id, Teheran–Presiden Iran Ebrahim Raisi hari Selasa menekankan bahwa ‘kekalahan’ Amerika Serikat (AS) di Afghanistan telah membawa kesempatan negara itu dalam perdamaian abadi. Pernyataan presiden itu dikeluarkan setelah Taliban menguasai Kabul, namun tidak secara langsung menyebut kelompok tersebut (Taliban) atau jatuhnya ibu kota Afghanistan.
“Kekalahan militer dan penarikan AS dari Afghanistan harus memberikan kesempatan bagi rakyat negara itu untuk memulihkan kehidupan mereka, keamanan dan perdamaian abadi,” kata Raisi seperti dikutip oleh kantornya dikutip IRNA.
Raisi, mengatakan Iran menginginkan hubungan baik dengan Afghanistan dan bahwa partainya mengikuti dari dekat kerusuhan di negara itu. Kementerian Luar Negeri Iran telah bertemu dengan utusan khusus dari China untuk Afghanistan, Yue Xiaoyong, dan membahas masalah populasi negara yang terlantar selama perkembangan terakhir di Afghanistan dan masuknya massal mereka ke negara-negara tetangga.
Iran berbagi 900 kilometer perbatasan dengan Afghanistan, dan hampir 3,5 juta warga Afghanistan adalah pengungsi di negara itu, menurut badan pengungsi PBB. Kemarin, kepala Urusan Perbatasan, Kementerian Dalam Negeri Iran, Hossein Ghassemi, mengatakan upaya sedang dilakukan di tiga provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan untuk mendirikan tempat penampungan sementara sebagai persiapan untuk menerima pengungsi dari negara itu.
Pengungsi dari negara itu akan dikirim kembali ke Afghanistan setelah situasi membaik, kata Hossein kepada kantor berita resmi IRNA. Reuters melaporkan bagaimana Washington menuduh Iran di masa lalu memberikan bantuan rahasia kepada pejuang Taliban melawan pasukan AS.
Teheran, yang mendukung pemerintah Afghanistan, membantahnya. Presiden baru itu mengatakan pada hari Senin bahwa Iran mendorong semua kelompok di Afghanistan untuk bekerja menuju persatuan nasional sebagai negara “tetangga dan persaudaraan”.
“Republik Islam Iran percaya bahwa pemerintahan kehendak orang-orang Afghanistan yang dirugikan selalu menciptakan keamanan dan stabilitas,” katanya seperti dikutip Al Jazeera. “Sementara secara sadar memantau perkembangan di negara itu, Iran berkomitmen untuk hubungan bertetangga,” katanya.
Pada hari Ahad, setelah Kabul direbut oleh Taliban, Raisi menyambut baik pembentukan dewan koordinasi. “Kami berharap hal itu dapat mengarah pada dialog dan transisi damai di Afghanistan,” katanya, seraya menambahkan bahwa kekerasan, perang, dan pendudukan tidak pernah menyelesaikan masalah. (NE)