Indonesiainside.id, Jakarta—Ketakutan warga dunia terhadap keberadaan Taliban dibuktikan dengan aksi nyata. Taliban memerintahkan para pejuangnya menjaga disiplin dan tidak memasuki rumah warga, apalagi mengambil barang-barang mereka.
Gerilyawa bersenjata yang berperang 20 tahun melawan AS dan sekutunya ini mengumumkan akan menjamin hak penduduk menjalankan bisnis mereka seperti biasa, kata pejabat senior kelompok itu hari Selasa (17/08), dilansir Daily Sabah. Sebuah pesan audio, yang dikaitkan dengan Mullah Yaqoob, kepala komisi militer Taliban, dan disiarkan oleh penyiar TV lokal ToloNews, memberitahu para pejuang bahwa rumah-rumah pribadi di Kabul terlarang dan mobil pribadi tidak boleh dicuri.
“Kami baru saja tiba di … Kabul. Tidak ada yang boleh memasuki rumah orang atau mengambil kendaraan mereka, dalam keadaan apapun. Jika seorang pejabat atau individu melakukan ini, ini adalah pengkhianatan terhadap syari’at; ini adalah pengkhianatan terhadap darah syahid dan dianggap sebagai pencurian,” katanya.
Taliban juga mengatakan tidak akan memasuki gedung kedutaan atau mengganggu kendaraan diplomatik. “Anggota Taliban telah diperintahkan di semua tingkatan untuk memastikan bahwa kami tidak meremehkan kehadiran negara mana pun di Afghanistan,” kata pejabat senior, yang menolak disebutkan namanya.
Enamullah Samangani, seorang anggota komisi budaya Taliban menyampaikan, meski rincian struktur pemerintahan belum bisa didetilkan, namun, menyiratkan bahwa kemungkinan aturan berdasarkan hukum Islam. “Struktur pemerintahan tidak sepenuhnya belum jelas, tetapi berdasarkan pengalaman, harus ada kepemimpinan yang sepenuhnya islami dan semua pihak harus bergabung,” katanya dikutip TTRWorld.
Selain itu, Taliban secara resmi mengumumkan “amnesti” di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintahnya dalam batas-batas “hukum Syariah”. “Imarah Islam tidak ingin perempuan menjadi korban, kata Samangani. “Mereka harus berada dalam struktur pemerintahan menurut hukum Syariah,” katanya.
Pengumuman dilakukan untuk menenangkan kegelisahan masyarakat di ibu kota yang gugup setelah sehari sebelumnya sempat melihat kekacauan di bandaranya, saat sebagian orang mencoba melarikan diri. Meskipun tidak ada laporan besar tentang pelanggaran atau pertempuran di Kabul, banyak penduduk tetap tinggal di rumah.
Hari Selasa, Stefano Pontecorvo, perwakilan sipil senior NATO untuk Afghanistan, memposting video online yang menunjukkan landasan pacu kosong dengan pasukan Amerika di landasan. Apa yang tampak seperti pesawat kargo militer dapat dilihat di kejauhan dari balik pagar rantai dalam rekaman tersebut.
Landasan pacu “terbuka,” tulisnya di Twitter. “Saya melihat pesawat mendarat dan lepas landas.”
Pada hari Senin, ribuan warga Afghanistan bergegas ke bandara utama Kabul, beberapa mengambil tindakan ekstrim dengan bergelantungan pada sebuah jet militer saat lepas landas dan jatuh ke kematian mereka. Setidaknya tujuh orang tewas dalam kekacauan itu, kata pejabat AS. (NE)