Indonesiainside.id, Jeddah–Arab Saudi pada Selasa menyetujui dua vaksin Covid-19 lebih lanjut, Sinovac dan Sinopharm. Saat ini ada empat vaksin yang disetujui untuk digunakan di Kerajaan: Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan Moderna.
Kementerian Kesehatan mengatakan mungkin bagi mereka yang telah menyelesaikan program vaksinasi mereka dengan Sinopharm atau Sinovac untuk diterima di Kerajaan, asalkan mereka telah menerima suntikan vaksin yang disetujui di negara tersebut. Sebelumnya dikatakan bahwa dua dosis dari dua vaksin berbeda dapat diambil, menurut studi ilmiah internasional yang menunjukkan keamanan dan efektivitas pendekatan ini dalam mengatasi virus, kutip Arab News.
Ia menambahkan bahwa, menurut rekomendasi saat ini, dosis kedua dapat diambil setidaknya tiga minggu setelah suntikan pertama. Orang yang pulih dari Covid-19 harus menerima dua dosis vaksin, yang pertama setidaknya 10 hari setelah infeksi dan yang kedua diberikan setidaknya tiga minggu setelahnya.
Jika infeksi terjadi setelah menerima dosis pertama, dosis kedua dapat diberikan setidaknya 10 hari setelah infeksi. Kementerian melaporkan 353 kasus baru Covid-19 pada hari Selasa, sehingga total keseluruhan menjadi 542.707.
Kementerian mengatakan 456 pasien telah pulih dari Covid-19, meningkatkan jumlah total pemulihan menjadi 529.833. Arab Saudi sejauh ini telah melakukan lebih dari 27 juta tes PCR, dengan 68.962 dilakukan dalam 24 jam terakhir.
Kementerian mengumumkan bahwa lebih dari 13 juta orang telah divaksinasi lengkap. Sekitar 62,05 persen populasi telah memiliki satu dosis, sementara 37,70 persen memiliki keduanya. Pada tingkat ini, 70 persen populasi diperkirakan telah mendapatkan kedua dosis pada 9 Oktober. (NE)