Indonesiainside.id, Gaza – Aksi protes baru meletus di Jalur Gaza selatan pada Rabu ketika warga Palestina menuntut diakhirinya blokade Israel yang melumpuhkan wilayah tersebut.
Demonstrasi terjadi setelah lebih dari 40 warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, terluka oleh tembakan Israel selama protes pada hari Sabtu.
Salah satu korban, Osama Khaled Deaih, 32, meninggal karena luka-lukanya pada hari Rabu.
Setidaknya 14 orang terluka dalam protes terbaru, termasuk lima terkena tembakan Israel.
Kerumunan orang mendekati pagar perbatasan dengan Israel, kemudian membubarkan diri ketika kendaraan militer Israel tiba.
Hamas mengatakan telah melakukan “upaya besar” untuk menghindari pertumpahan darah.
“Musuh harus memahami pesan ini bahwa kami tidak ingin mengulangi apa yang terjadi Sabtu lalu ketika darah tumpah,” kata juru bicara Hamas Soheil Al-Hendi.
Mesir, yang telah mencoba untuk menengahi gencatan senjata jangka panjang antara kedua belah pihak, telah meminta Hamas untuk menahan diri namun Israel berlaku curang.
Tak lama setelah protes berakhir, Hamas mengatakan penyeberangan perbatasan dengan Mesir akan dibuka kembali pada hari Kamis.
Namun, Mesir minggu ini menutup penyeberangan, titik keluar utama bagi warga Palestina di Gaza untuk bepergian ke luar negeri, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Hamas.
Israel dan Mesir telah mempertahankan blokade sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007. Blokade telah menghancurkan ekonomi Gaza dan memicu tingkat pengangguran sekitar 50 persen.
Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari kekerasan pada Mei dengan memperketat blokade.
Secara khusus, Israel telah membatasi masuknya bahan bangunan penting yang dibutuhkan untuk rekonstruksi.
(Nto)