Indonesiainside.id, Washington–Sekitar 200 orang asing termasuk warga negara AS meninggalkan Afghanistan pada Kamis (9/9) pada penerbangan komersial dari Kabul, berkerja sama dengan Taliban. Itu adalah penerbangan skala besar pertama karena tim AS menyelesaikan pengunduran diri mereka minggu lalu.
Penerbangan Qatar Airways dari Kabul ke Doha menandai keberhasilan koordinasi antara Amerika Serikat dan Afghanistan di era baru. Selain orang-orang Amerika Serikat, beberapa warga lain seperti Jerman, Hongaria dan Kanada naik pesawat.
Menurut urubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Edward ‘Ned’ Price, penerbangan berhasil mendarat di Doha. “Penerbangan hari ini melibatkan pesawat Qatar Airways dan ini adalah langkah yang sangat disambut. Langkah-langkah tambahan juga akan disambut tidak hanya oleh Amerika Serikat, tetapi oleh komunitas internasional.”
“Ada juga warga ketiga lainnya dalam penerbangan ini, tetapi makna yang lebih luas adalah milik kita dan komunitas internasional akan terus meminta Taliban untuk bertanggung jawab atas komitmen publik dan swasta, dan komitmen yang dibuat secara pribadi dengan kami dan ke negara-negara afiliasi kami di Kami di mana mereka yang memiliki dokumen perjalanan yang sah dan ingin meninggalkan negara itu akan dapat melakukannya, ” katanya.
Kebuntuan selama beberapa hari melibatkan pesawat sewaan khusus di bandara lain yang menyebabkan ratusan warga Afghanistan untuk terdampar menunggu kebenaran oleh Taliban untuk meninggalkan negara itu. (NE)