Indonesiainside.id, Melbourne–Seorang mantan kepala sekolah yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di sebuah sekolah di Australia muncul melalui tautan video pada hari pembukaan pra-sidangnya. Malka Leifer, yang memiliki dua kewarganegaraan Israel-Australia yang diekstradisi ke Australia Januari lalu, ditampilkan dalam video dari penjara mengenakan topi biru dan rambutnya ditutupi kain putih.
Dia membantah 74 tuduhan yang mencakup pemerkosaan, penyerangan tidak senonoh dan pelecehan seksual terhadap anak-anak antara tahun 2004 dan 2008 saat menjabat sebagai guru studi agama dan kepala sekolah di Israel Adass School di Melbourne.
Persidangannya berlangsung di Melbourne dan diperkirakan akan berlangsung hingga 20 September, ketika akan diputuskan apakah ada cukup bukti baginya untuk diadili. Terdakwah hanya mengangguk dan berkata ‘ya’ selama proses virtual.
Sementara itu, saat proses persidangan oleh korban, pelapor disuruh keluar dari persidangan. Para korban adalah tiga saudara perempuan Nicole Meyer, Dassi Erlich dan Elly Sapper.
Leifer, yang sekarang berusia 50-an, melarikan diri dari Australia ke Israel setelah tuduhan terhadapnya muncul pada 2008. Ia kemudian pindah bersama keluarganya ke pemukiman Emmanuel di Tepi Barat yang dijajah.
Pihak berwenang Australia mendakwanya pada 2012 dan meminta dia diekstradisi dua tahun kemudian. Leifer tiba di Melbourne dengan penerbangan pada akhir Januari setelah enam tahun perdebatan hukum di Israel, termasuk apakah dia berpura-pura sakit jiwa untuk menghindari persidangan di Australia.
Sidang di depan Pengadilan Magistrat Melbourne, yang dijadwalkan berlangsung sepanjang minggu dan selesai Senin depan, akan menentukan apakah cukup bukti bagi Leifer untuk diadili.
Mahkamah Agung Israel menolak banding terakhir pengacaranya terhadap ekstradisi Desember lalu.
Leifer, 55, akan diminta untuk mengajukan pembelaan resmi pada akhir sidang. (NE)