Indonesiainside.id, Bangkok–Keberadaan kebun sayur unik kini menjadi sorotan di sebuah tempat parkir di Bangkok, Thailand. Daun bawang, kemangi, terong, dan cabai yang rimbun terlihat tumbuh di batas-batas lahan yang terbuat dari bambu.
Batang padi ditaburkan di tanah agar tetap lembab di bawah terik matahari. Ini terlihat normal, kecuali semua sayuran tumbuh di atap dan kap dari ratusan taksi.
Sedikitnya 200 taksi telah terparkir di tempat parkir di kawasan Koperasi Taksi Ratchapruek di Jalan Bang Waek sejak setahun lalu. Seluruh kendaraan tersebut ditinggalkan oleh pengemudinya yang sudah tidak mampu lagi mengoperasikannya akibat pandemi Covid-19.
“Semua karyawan saya depresi. Kami semua stres di kantor. Jadi, kami memutuskan untuk menanam sayuran apa saja yang bisa dimakan dengan sambal,” kata Thapakorn Asawalertkul, 54, kepada kantor berita Channel NewsAsia (CNA).
Thapakorn adalah penasihat Koperasi Taksi Ratchapruek dan Baworn, yang memiliki sekitar 8.000 taksi. Namun, sejak pandemi melanda Thailand tahun lalu, pengemudi taksi menderita secara finansial.
Pendapatan mereka menurun tajam karena tidak adanya penumpang sementara utang meningkat. Ketika tidak mampu membayar sewa, banyak yang menitipkan kendaraannya ke koperasi dan kembali ke kampung halaman.
“Mereka juga meninggalkan beban pada kami karena uang muka yang dibayarkan sebelumnya tidak banyak,” kata Thapakorn yang terlihat lelah dan kurang energi karena kurang tidur memikirkan masalahnya.
Dia mengatakan dua koperasi taksi sekarang menanggung beban total 3 miliar Baht dari lebih dari 2.900 kontrak yang tidak terpenuhi. “Ini sangat kritis dan bunganya sangat mahal. Saya tidak melihat jalan keluar,” keluhnya.
Beberapa karyawan perusahaan kini mengelola kebun sayur, menyiram tanaman, membajak tanah, dan memanen hasilnya. “Ada terlalu banyak kendaraan di sini dan kami tidak tahu harus berbuat apa. Jadi, kami menanam sayuran untuk dijual dan dimakan. Sisanya akan kami bagikan kepada anggota dan driver kami,” kata Kanlaya Kongnimit yang telah mengabdi di koperasi selama 15 tahun. (NE)