Indonesiainside.id, Yangon–Kelompok anti-junta Myanmar melancarkan serangan bom terhadap pasukan keamanan di dekat Yangon. Berdasarkan laporan militer dan media, beberapa orang tewas dalam pertempuran berikutnya, kutip AFP hari Ahad.
Konflik di Myanmar telah meletus sejak junta militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, yang memegang tampuk pemerintahan selama lima tahun. Hampir setiap hari warga Myanmar melakukan demonstrasi di jalan-jalan menuntut pemulihan demokrasi dan menentang tindakan kekerasan aparat keamanan.
‘Kelompok pertahanan rakyat’ didirikan di beberapa kota di seluruh Myanmar untuk menentang kekuasaan junta, meskipun sebagian besar pertempuran terjadi di daerah pedesaan. Menurut junta militer dalam sebuah pernyataan, selama insiden itu pasukan keamanan sedang menuju Khayan, pinggiran pusat perdagangan Yangon ketika mereka diserang dengan bom rakitan.
“Kedua kelompok melakukan serangan balik sampai seorang penjaga keamanan terluka. Beberapa orang (tewas) dan salah satunya terluka,” tambahnya.
Menurut junta militer, senjata api dan amunisi disita setelah pertempuran. Media lokal melaporkan setidaknya dua orang tewas dan satu ditangkap.
Awal bulan ini, pemerintah persatuan nasional yang terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan menyerukan ‘perang untuk membela rakyat’ yang akan diluncurkan serta menargetkan aset junta militer. (NE)