Indonesiainside.id, Dhaka–Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mendesak para pemimpin dunia untuk berperan dalam resolusi jangka panjang krisis Rohingya. Harapan Hasina disampaikan hari Jumat, saat berpidato di Majelis Umum PBB di New York.
“Masyarakat internasional harus bekerja secara konstruktif untuk mencapai solusi abadi bagi krisis Rohingya. Ini termasuk memastikan mereka kembali dengan selamat, berkelanjutan dan dengan martabat dan rasa hormat ke kampung halaman mereka di negara bagian Rakhine Myanmar,” kata Hasina sebagaimana dikutip Anadolu Agency.
Bangladesh menampung lebih dari 1,1 juta Muslim Rohingya yang tertindas. Sebagian besar melarikan diri dari kebrutalan militer yang dimulai pada 25 Agustus 2017, yang dilakukan dengan dalih memerangi anggota bersenjata setelah serangan teroris dilaporkan terjadi di kantor polisi dan pos pemeriksaan militer.
Menekankan peran masyarakat internasional, Sheikh Hasina mengatakan: “Meskipun kami mengharapkan para pemimpin ASEAN untuk meningkatkan upaya berkelanjutan mereka, masyarakat internasional perlu mendukung semua proses akuntabilitas.”
Dia juga mengungkapkan rasa frustrasinya atas penundaan pemulangan damai Rohingya. “Krisis Rohingya sekarang memasuki tahun kelima. Namun, tidak ada warga Myanmar yang bisa dikembalikan ke Myanmar,” katanya.
Mengulangi komitmennya untuk bekerja dengan komunitas internasional dalam menyelesaikan krisis, Sheikh Hasina berpandangan: “Myanmar harus menyediakan kondisi yang kondusif bagi mereka (Rohingya) kembali.”
Dia juga mengatakan Bangladesh telah melakukan yang terbaik dalam menangani komunitas Rohingya. “Bahkan kami telah merelokasi mereka ke Bhasan Char dengan kondisi kehidupan yang lebih baik,” katanya.
Semua individu Rohingya yang memenuhi syarat juga dimasukkan dalam program vaksinasi Bangladesh, kata PM Hasina, dalam upaya untuk mengekang penyebaran pandemi COVID-19 di kamp-kamp pengungsi di wilayah selatan Cox’s Bazar. (NE)