Indonesiainside.id, Jakarta – Tujuh warga sipil tewas di lembah Kashmir dalam sepuluh hari terakhir. Para pemimpin Sikh telah memutuskan bahwa orang-orang dari komunitas mereka tidak boleh pergi ke tempat kerja mereka sampai situasi menjadi normal.
Dua guru ditembak mati di sebuah sekolah negeri di daerah Eidgah Srinagar pada hari Kamis.
Supinder Kaur, warga Alochi Bagh, Srinagar, dan Deepak Chand, warga Janipura, Jammu ditembak dari jarak dekat. Keduanya terluka parah dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, mereka menyerah pada luka-lukanya.
DGP Dilbagh Singh, Ditjen Polisi JK mengatakan, “Orang-orang tak bersalah yang bekerja untuk masyarakat dibunuh dan menjadi sasaran. Kami turut berduka atas kejadian tersebut. Kami sedang menyelidiki dan telah berhasil mendapatkan banyak petunjuk.”
“Kami akan segera dapat menangkap pelakunya,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Selasa, tiga warga sipil tewas di Lembah Kashmir. Ahli kimia terkenal ML Bindroo, vendor non-lokal Virender Paswan dan sopir taksi Mohd Shafi semuanya ditembak dalam insiden yang berbeda.
Serangan-serangan ini telah menimbulkan ketakutan di kalangan komunitas minoritas, termasuk pandit dan sikh.
Pemimpin Sikh Jagmohan Singh Rana mengatakan bahwa para pemimpin masyarakat telah mengarahkan semua pegawai pemerintah di komunitas mereka untuk tidak pergi bekerja sampai situasi keamanan berubah.
”Seorang gadis lokal telah terbunuh hari ini di Kashmir. Kami telah tinggal di sini selama 30 tahun terakhir dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari baik dan buruk. Tetapi jika ini terjadi pada kami, kami tidak akan mentolerirnya,” kata pemimpin itu.
Dia menambahkan, “Saya khawatir agensi akan menyalahgunakan kesempatan ini. Namun, tanggung jawab utama terletak pada mayoritas masyarakat. Mereka yang bertanggung jawab harus dihukum. Kami telah mengimbau semua karyawan muda untuk berhenti bekerja. Ini akan menjadi cara kami memprotes pemerintah sehingga mereka menghukum pelakunya.” kata Jagmohan Singh Rana, Pemimpin Sikh.
Penyelidikan sedang berlangsung dan polisi akan terus bekerja untuk sampai pada kesimpulan siapa pelakunya.
”Jammu dan Kashmir telah berada di jalan menuju kemajuan tetapi beberapa elemen dari Pakistan tidak menginginkan perdamaian dan mereka mulai menargetkan komunitas minoritas, pemimpin BJP, dan polisi,” kata pemimpin BJP Sofi Yousof.
Dia menambahkan, “Mereka ingin mengulang tahun 90-an di sini. Tidak ada pelemparan batu, tidak ada pembunuhan warga sipil setelah pencabutan pasal 370. Siapa pun yang melakukan ini akan segera dinetralisir. Ini juga merupakan celah keamanan dan saya telah berbicara dengannya. Ditjen tentang hal yang sama.”
Polisi telah meluncurkan berbagai operasi pencarian di seluruh lembah untuk menangkap para militan. (Nto)