Indonesiainside.id, Amman – Para petani Palestina haru berjaga-jaga menghadapi serangan pemukim ilegal Yahudi di tanah mereka saat musim panen zaitun dimulai.
Petani Palestina, masyarakat sipil, sukarelawan lokal dan internasional, selama ini selalu menghadapi aksi keji para pemukim ilegal Yahudi yang menyerang mereka saat musim panen pohon zaitun. Hal ini tampak dalam dokumentasi video yang menunjukkan pemukim Israel mencabut pohon zaitun, mencuri tanaman zaitun, dan membakar sejumlah lahan petani Palestina.
Anees Sweidan, wakil wali kota Nablus, mengatakan kepada Arab News bahwa setiap tahun – seperti saat ini – para pemukim menyerbu provinsi Nablus dan mencuri buah zaitun matang, menebangi pohonnya dan membakarnya.
Sweidan mengatakan bahwa kotamadya Nablus telah mengaspal bagian jalan yang menghubungkan daerah di sebelah timur kota dengan desa Assera Al-Shamieh untuk membantu warga Palestina melindungi tanah mereka dari serangan pemukim ilegal Yahudi.
Dia meminta masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan kepada warga Palestina dari pemukim yang menyerang mereka dan juga kepada sukarelawan internasional yang datang untuk membantu selama musim panen yang singkat namun intens.
Bahaya terbesar selalu di tanah Palestina yang paling dekat dengan pemukiman ilegal Israel, tambahnya.
Atallah Hanna, uskup Sebastia, mengatakan Tuhan tidak membenarkan ketidakadilan yang mempengaruhi tempat-tempat suci orang dan bahkan pohon zaitun.
“Pohon zaitun adalah simbol perdamaian di Palestina. Mereka juga merupakan simbol warisan kita di tanah suci ini,” katanya kepada Arab News. “Pemukim Yahudi biasanya mencuri dan membakarnya, tapi kami akan berdiri bersama rakyat Palestina dan kami sebagai orang Kristen berdiri dengan keadilan dan mengecam ketidakadilan rakyat Palestina dari para Yahudi di sini.”
Media Israel melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Benny Gantz telah memerintahkan tentara untuk bertindak “secara sistematis, agresif dan tanpa kompromi – bersama dengan dinas keamanan Shin Bet dan polisi – terhadap segala bentuk kekerasan, terhadap warga Palestina, Yahudi dan tentu saja terhadap pasukan keamanan.”
Tetapi anggota Knesset Sami Abu Shehadeh mempertanyakan pernyataan pemerintah Israel karena, katanya, serangan pemukim terhadap warga Palestina nyatanya didukung oleh pemerintah dan tentara.
“Jika tidak ada dukungan politik dan militer untuk individu-individu rasis itu, serangan-serangan ini tidak akan berlanjut selama ini. Perlindungan ini adalah lampu hijau yang memungkinkan kelanjutan dan eskalasi serangan biadab ini oleh pemukim Yahudi,” katanya kepada Arab News.
Warga Palestina menanam sekitar 10.000 pohon zaitun di Tepi Barat setiap tahun, yang sebagian besar merupakan varietas penghasil minyak.
Menurut pemantau PBB, lebih dari 4.000 pohon zaitun dan tanaman pohon lainnya dibakar atau disingkirkan oleh pemukim Israel pada tahun 2020.(Nto)