Indonesiainside.id, Srinagar—Dua pekerja tewas oleh pria bersenjata di Kashmir yang caplok India. Mmenurut polisi, korban kekerasan terbaru di provinsi mayoritas Muslim.
Korban, yang beragama Hindu dari Bihar, sebuah negara bagian di luar Himalaya, ditembak di wilayah selatan Wanpoh di lembah Kashmir. Korban ketiga kritis, menurut polisi, dikutip AFP.
Pembunuhan itu terjadi sehari setelah seorang pedagang kaki lima dan seorang buruh, yang juga berasal dari Bihar, tewas dalam insiden penembakan terpisah. Yang satu beragama Islam dan yang lainnya beragama Hindu.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas kematian empat korban, yang mengejutkan komunitas minoritas di provinsi tersebut. Ketegangan meningkat di Kashmir sejak Agustus 2019 ketika pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi menghapuskan aturan semi-otonom di kawasan itu dan menempatkannya di bawah pemerintahan langsung New Delhi.
Saat pencaplokan, India juga melakukan operasi keamanan besar-besaran. Termasuk pemutusan saluran komunikasi dengan puluhan ribu pasukan tambahan yang dikerahkan di lapangan.
Modi mengatakan perubahan itu akan mengakhiri kekerasan selama puluhan tahun dan membawa kemakmuran bagi Kashmir. Tetapi penduduk setempat, lebih menyukai mengelola wilayah sendiri dan tidak ingin campur tangan India.
Pembunuhan terbaru datang sebagai kejutan dengan serangkaian penembakan jalanan pekan lalu yang menewaskan lebih dari tujuh warga sipil, termasuk tiga penganut komunitas Hindu dan Sikh. Penembakan itu diduga didalangi oleh kelompok pemberontak Front Perlawanan (TRF), yang dituduh bekerja untuk badan keamanan India. (NE)