Indonesiainside.id, Kabul—Salah satu penerbangan evakuasi terbesar berangkat dari Kabul pada hari Ahad dengan jumlah orang Amerika yang tidak diketahui di dalamnya sedang dalam perjalanan ke Doha. Demikian kata seorang pejabat senior pemerintah Qatar kepada CNN.
Penerbangan evakuasi kesembilan dari Afghanistan sejak 31 Agustus membawa 353 pengungsi. Di antara mereka termasuk dosen, staf, dan mahasiswa dari American University of Afghanistan, serta warga dari Afghanistan, AS, Belanda, Denmark dan Australia, antara lain.
Pejabat itu tidak mengatakan berapa banyak orang Amerika yang ada di dalamnya. CNN telah menghubungi Departemen Luar Negeri AS.
Setibanya di Doha, Qatar, para penumpang akan diangkut ke fasilitas yang saat ini digunakan menampung para pengungsi, di mana mereka akan tes Covid-19. Mereka akan tetap di Doha sampai berangkat ke tujuan akhir mereka.
Pejabat Qatar mengatakan bahwa Qatar akan terus bekerja sama dengan mitra internasional dalam upaya yang menjamin kebebasan bergerak di Afghanistan, termasuk melalui melayani sebagai mediator aktif antara berbagai pihak. “Kami tetap fokus pada penyediaan bantuan kemanusiaan ke negara itu dan berdedikasi untuk mempromosikan Afghanistan yang stabil dan damai bergerak maju,” kata pejabat tersebut.
Sementara itu, media AS juga telah menginformasikan bahwa Washington bermaksud untuk melanjutkan penerbangan evakuasi dari Afghanistan pada akhir tahun ini. Setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada 15 Agustus, ratusan orang bergegas ke bandara, mengakibatkan kekacauan selama beberapa hari.
Ketika orang asing dan Afghanistan yang membantu pasukan asing berusaha ikut pergi, bandara diguncang oleh serangan teror yang ditengarai dilakukan kelompok teroris IS-K, lapor Sputnik. (NE)