Indonesiainside.id, Jakarta – China melakukan dua uji coba rudal hipersonik pada Juli dan Agustus dan bukan hanya satu uji coba seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Financial Times of London telah melaporkan pekan lalu bahwa rezim Xi telah menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus. Surat kabar menambahkan bahwa China sebenarnya telah melakukan dua tes – yang pertama pada 27 Juli dan yang lainnya pada 13 Agustus.
China menolak laporan bahwa mereka telah melakukan tes rudal itu ketika laporan pertama keluar dan menyatakan bahwa itu adalah “kendaraan luar angkasa” dan bukan rudal.
Namun Presiden AS Joe Biden telah menyatakan keprihatinannya atas yang dilakukan oleh China. Surat kabar yang berbasis di London mengklaim China meluncurkan rudal sejalan dengan peluncuran program ruang angkasanya dan rudal itu berhasil mengelilingi bumi, kemudian turun untuk mencapai target yang dilaporkan meleset beberapa mil.
Kementerian luar negeri China saat menyangkal laporan itu mengatakan bahwa tes tunggal telah dilakukan pada bulan Juli dan bukan Agustus.
Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan tes itu dimaksudkan untuk “memverifikasi penggunaan kembali teknologi pesawat ruang angkasa” yang dilakukan untuk tujuan damai. Tujuan dari tes tersebut menurut juru bicara China adalah untuk mengurangi biaya penggunaan pesawat ruang angkasa .
Rudal hipersonik dilaporkan dapat menghindari radar canggih karena bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara di atas atmosfer, menjadikannya salah satu senjata paling canggih dalam peperangan modern.
Ketika China membantah laporan, Rusia mendukung China dengan menegaskan bahwa “China sedang mengembangkan sistem senjatanya dalam kerangka kewajiban internasionalnya.”(Nto)