Indonesiainside.id, Washington—Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden berjanji akan membela Taiwan jika diserang China. Namun, juru bicara Gedung Putih mengatakan kepada media AS bahwa pidato itu tidak berarti perubahan dalam kebijakan luar negeri.
AS memiliki undang-undang yang mengharuskan negara tersebut menawarkan bantuan kepada Taiwan untuk mempertahankan diri ketika diserang. Pemerintah China belum memberikan tanggapan apa pun atas pernyataan Biden.
Selama sesi wawancara dengan CNN, seorang wartawan merujuk pada laporan terbaru tentang Pemerintah China yang melakukan tes pada rudal hipersonik. “Apakah Anda mengatakan AS akan membantu pertahanan Taiwan jika China menyerang?” Tanya Anderson Cooper dari CNN kepada Biden.
“Ya, kami memiliki komitmen untuk melakukan itu,” jawab Biden.
Biden menjawab bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan apakah China akan menjadi lebih kuat atau sebaliknya. “China, Rusia, dan negara-negara lain di dunia tahu siapa militer paling kuat dalam sejarah dunia,” katanya dikutip BBC.
Biden menolak gagasan bahwa dia ingin memulai perang dingin lagi dengan China. “Saya tidak ingin perang dingin dengan China,” kata Biden. “Saya hanya ingin China mengerti bahwa kami tidak akan mundur dan kami tidak akan mengubah pandangan kami,” tambahnya. (NE)