Indonesiainside.id, Alaska—Militer AS harus menunda uji coba sistem senjata hipersonik baru karena kegagalan peluncuran roket. ABC News melaporkan, roket pendorong dengan badan peluncur hipersonik gagal diluncurkan saat pengujian di Kodiak, Alaska.
Peluncuran yang dibatalkan adalah bagian dari program ‘Elang Gelap’ yang dijalankan bersama oleh tentara dan angkatan laut untuk mengembangkan rudal hipersonik darat dan kapal selam. Kegagalan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Pentagon mengeluarkan pernyataan tentang keberhasilan pengujian prototipe komponen senjata hipersonik di pusat fasilitas di Virginia.
Rudal hipersonik C-HGB yang dikembangkan oleh militer AS diluncurkan oleh roket konvensional dan kemudian meluncur pada target dengan kecepatan hingga 29.021 kilometer per jam (km/jam). Senjata tersebut diyakini sulit ditembak jatuh oleh musuh.
Tes terbaru diyakini telah dilakukan pada 13 Agustus dan melibatkan ‘kendaraan hypersonic glider’ seperti roket Long March yang diluncurkan oleh China Juli lalu. China, sementara itu, melakukan uji coba kedua pada rudal hipersonik yang mampu membawa senjata nuklir dan mengorbit Bumi sebelum mencapai targetnya.
Beijing mengakui melakukan tes dan mengklaim itu untuk ‘langkah-langkah peningkatan perdamaian’ Namun, analis percaya pesawat ruang angkasa itu sebenarnya dilengkapi dengan bahan peledak nuklir yang dapat mencegah serangan rudal. (NE)