Indonesiainside.id, Shanghai—China mengesahkan undang-undang pendidikan baru yang melihat siswa tidak lagi harus dibebani dengan banyak pekerjaan sekolah (PR) dan menghadiri kelas tambahan untuk mata pelajaran inti. Undang-undang baru membuat pemerintah daerah bertanggung jawab untuk memastikan tidak ada stres karena PR sekolah dan pelajaran berkurang, kutip Reuters.
Orang tua juga akan diminta untuk mengatur ulang jadwal anak-anak mereka untuk memungkinkan mereka memiliki waktu istirahat dan waktu luang yang sehat. Beijing sebelumnya telah memperkenalkan sejumlah pendekatan ketat untuk ‘mengurus kaum muda ‘, termasuk membatasi waktu bermain video game online untuk individu di bawah usia 18 tahun dan penggunaan internet.
Anak hanya dapat bermain video game online selama satu jam pada hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Awal pekan ini, parlemen China mengusulkan untuk memberlakukan undang-undang yang dapat menghukum orang tua jika anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan kriminal atau menunjukkan ‘perilaku buruk yang tak terkendali’.
Kementerian Pendidikan China juga melarang kelas tambahan diadakan di sekolah pada akhir pekan serta musim liburan karena takut akan beban akademik yang ekstrem. Rincian lengkap undang-undang tersebut belum dipublikasikan, tetapi laporan media menunjukkan bahwa undang-undang tersebut mendorong orang tua untuk memelihara moral, perkembangan intelektual, dan kebiasaan sosial anak-anak mereka. (NE)