Indonesiainside.id, New York— Wali Kota New York Bill de Blasio mengakui bahwa kota itu saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja setelah ribuan orang terpaksa mengambil cuti tanpa dibayar karena keras kepala menolak untuk divaksinasi, lapor United Press International.
Namun Blasio meyakinkan warga bahwa tidak akan ada gangguan dalam layanan sipil. Kemarin adalah hari pertama penerapan aturan yang mewajibkan pekerja yang tidak divaksinasi untuk mengambil cuti tanpa dibayar.
Meski tingkat karyawan yang telah menerima vaksinasi Covid-19 di New York kini mencapai 91 persen, persentase yang tercatat di kepolisian dan pemadam kebakaran masih rendah. Menurut para pejabat, 84 persen dan 80 persen polisi dan petugas pemadam kebakaran sejauh ini telah divaksinasi.
Sementara itu, kantor Wali Kota mengatakan sekitar 9.000 karyawan Balai Kota New York juga diberhentikan tanpa bayaran setelah gagal mendapatkan vaksinasi sebelum batas waktu yang ditentukan. Namun, sekitar 6.500 staf terkait telah mengajukan pengecualian yang memungkinkan mereka untuk tetap bekerja asalkan mereka harus menyerahkan tes penyaringan setiap minggu.
“Ada beberapa pegawai yang tidak hadir karena mengaku sakit, padahal tidak sakit, ”kata Blasio. “Kami percaya ada banyak pekerja di luar sana yang berpura-pura sakit. Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima.”
Sementara itu, Komisaris Pemadam Kebakaran New York Daniel Nigro mengatakan ribuan petugas pemadam kebakaran telah mengambil cuti sakit sebagai protes atas blokade Covid-19. Namun, beberapa pemimpin serikat pekerja membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan pemadam kebakaran tutup untuk menjaga keamanan Kota New York. (NE)